Soal:
Assalamu A’laikum Warahmatullah Wabarakatuh... Shalat Witir Kan sebagai penutup shalat Malam. Setelah Shalat Tarawih berjamaah di Masjid dan ditutup dengan witir, bolehkah kami shalat Tahajjud jika terbangun waktu malam?
Marsandi, Lumajang
Jawab:
Wa’alaikumus Salam Warahmatullah Wabarakatuh...
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulullah dan keluarganya.
Benar, shalat Witir, utamanya dijadikan sebagai penutup shalat malam. Ini sedekar keutamaan. Seseorang yang mengerjakan shalat tahajjud –empat rakaat, enam rakaat, atau delapan rakaat- lalu menutupnya dengan shalata witir.
Tetapi, sebagaimana perkataan Syaikh Ibnu Bazz –rahimahullah-, “Tidak apa-apa ia shalat setelahnya (shalat Witir) sebanyak yang ia mau. Sebagaimana ia shalat witir di awal malam, lalu Allah mudahkan ia bangun di akhir malam, maka disyariatkan baginya untuk shalat sebanyak yang mampu dikerjakannya: 2 rakaat, 4 rakaat, atau lebih. Ia kerjakan dua rakaat, dua rakaat. Ia tidak mengulangi witirnya. Cukup baginya witir di awal malam tadi,” (Majmu’ Fatawa wa Maqaalaat Al-Syaikh Ibnu Bazz: 11/316)
Jika Bapak Marsandi –rahimakallahu- telah shalat Tarawih bersama imam dan diakhiri dengan witir, lalu di sepertiga malam terakhir terbangun untuk persiapan sahur, maka Bapak boleh mengerjakan shalat Tahajjud sebanyak yang mampu dikerjakan. Dengan catatan tidak lagi menutupnya dengan witir. Telah cukup witir di malam itu saat Tarawih bersama imam. Karena tidak ada 2 witir dalam satu malam sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam,
لا وتران في ليلةٍ
“Tidak ada 2 witir dalam satu malam.” (HR. Al-Tirmidiz dan al-Nasa’i)
[Baca: Shalat Tahajjud setelah Tarawih]
Berangkat dari hadits ini, Syaikh Ibnu Bazz Rahimahullah berkata,
لا ينبغي لأحدٍ أن يُصلي وترين في ليلةٍ
“Tidak boleh seseorang shalat dua witir dalam satu malam.” Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]