Cairo (voa-islam.com) Golongan Syiah Mesir sangat tidak optimis atas kunjungan Presiden Mohamed Mursy ke Iran untuk menghadiri KTT Non-Blok pekan ini. "Itu hanya kunjungan bersifat protokol untuk menyerahkan kepemimpinan gerakan Non-Blok," kata aktivis Syiah Mohamed Ghoneim. "Ini tidak berarti golongan Syiah akan diizinkan mempraktikkan ajaran Syiah secara bebas di Mesir", ujar Ghoneim.
Presiden Partai Syiah Al-Tahrir, Ahmed Rasim al-Nafis, mengatakan sulit untuk Mesir-Iran melanjutkan hubungan dengan sikap oposisi Arab Saudi, Amerika Serikat dan Israel. "Mursy seharusnya bertemu dengan Ali Khamenei, pemimpin tertinggi Iran," kata Nafis. "Dia adalah pengambil keputusan akhir."
Sebagian besar penduduk Mesir adalah Sunni, dan para pemimpin Muslim Mesir mengatakan bahwa mereka menolak mengizinkan dan menyebarkan ajaran Syiah di Mesir. Pihak berwenang Mesir memberlakukan pembatasan terhadap pelaksanaan ajaran Syiah, dan menghentikan upacara Syiah pada beberapa kegiatan mereka.
Para pemimpin dan Mufti Al-Azhar dengan sangat jelas, melarang ajaran Syiah, yang terang-terangan menghina dan menghujat para shahabat Rasulullah Shallahu Alaihi wassala. Mesir pernah dikuasi penguasa Fatimiyah, yang menganut Syiah, dan kemudian dibebaskan oleh Shalahuddin al-Ayyubi. Sampai sekarang Mesir terbebas dari pengaruh Syiah. Karena, negara melarang ajaran yang sesat itu dikembangkan di Mesir. mh