SEMARANG (voa-islam) Wacana untuk menetapkan NKRI HARGA MATI sebagai rasa tumbuhnya semangat nasionalisme rasanya terus digencarkan dari berbagai pihak mulai pemerintahan pusat hingga pejabat paling bawah tingkat RT juga tidak bosan meneriakkan slogan NKRI HARGA MATI, dengan mengusung 4 pilar:
1.NKRI,
2. Pancasila,
3. UUD 1945 serta
4. Bhineka tunggal eka.
Tidak mau ketinggalan dengan yang lainya, kali ini MUI kota Semarang, menggelar acara Dialog Publik bertemakan “ Pemilu, Golput dan Aspirasi umat Islam dalam demokrasi” dengan menghadirkan tiga pembicara :
- Drs. H. Abdul Kholiq, M.Ag dari KPU,
- Ustadz Fuadz Al Hazimi dari perwakilan umat islam (dalam hal ini kontra demokrasi) serta
- Drs. Teguh Yuwono, M.Pol.Admin (Pengamat Politik Undip).
Acara yang di gelar tepat hari ahad 27 oktober 2013 di Auditorium Hotel Grasia depa POM Bensin gajah mungkur yang beralamatkan Jl. Jend S.Parman No 29 Semarang.
Sesuai surat yang beredar dimana langsung ditandatangani oleh ketua panitia Drs HM.Mustam Aji,MM dengan persetujuan dan diketahui Ketua Umum MUI Kota Semarang Drs KH.Abdul Karim As Salawy,MAg.
Acara dijadwalkan mulai pukul 08.00 wib dengan mengundang seluruh elemen dan ormas Islam yang berada di kota Semarang mulai dari Muhammadiyah, NU, LDII, Wihdah Islamiyyah, Jama'atus Muslimin, Ijabi (Syi'ah) FPI, JAT, LUISS, MTA, Pimpinan Pesantren dll.
Banyak hal yang menarik untuk di ketahui umat Islam, saat dialog public ini di mulai dan para narasumber menyampaikan setiap wacana yang ada. Isu 4 pilar sebagai pondasi bernegara serta Piagam Madinah pun muncul dari para narasumber.
Dalam kesempatan ini Ust Fuad Al Hazimi adalah salah satu perwakilan yang kontra demokrasi, sehingga beliau harus menjawab setiap syubhat yang dilontarkan oleh para panelis lain.
Saat menjawab gertakan seorang panelis yang mengatakan bahwa pentingnya mendukung 4 pilar dalam bernegara atau silahkan keluar dari Indonesia, Ustadz Fuadz al Hazimi justru memberikan sebuah jawaban perumpamaan kalimat yang mematikan bagi mereka.
"Jika ada yang mengatakan siapa yang menolak 4 pilar bangsa silahkan keluar dari NKRI, maka saya setuju 100%” jelas saja para tamu undangan yang hadir saat itu banyak yang terkejut. Akan tetapi kalimat itu belum berakhir.
Setelah banyak menerangkan beliau akhiri dengan kalimat yang indah yang telak! Skak Mat
“Jika hanya karena saya menolak NKRI Harga Mati dan 4 pilar kebangsaan saja anda merasa berhak mengusir saya dari bumi milik Allah ini, maka saya katakan kepada anda : Anda makan, minum, bernafas dan hidup dari rizki pemberian Allah, menetap di bumi milik Allah tetapi anda menolak berhukum dengan hukum Allah, maka saya persilahkan anda tinggal di bumi lain yang bukan ciptaan Allah”
Dimanapun kebenaran itu berada di situ akan meraih kemenagan, seindah dan sekuat apapun kebatilan dipuja mereka pasti akan hancur juga. Islam kan terus menang siappaun lawanya. Tanpa Islam kehidupan ini tidak akan terhindar dari fitnah kehidupan.
Maka hanya pepesan kosong bila NKRI ingin mengembalikan kedaulatan yang saat ini dirasakan semakin tidak membumi dengan menegakkan 4 pilar, ini sebuah langkah yang salah besar.
Hanya dengan kembali pada HUKUM ALLAH lah satu-satunya jalan bila NKRI ingin mengembalikan kedaulatannya.
Silahkan baca realita saat ini, dunia politik tidak ubahnya sebuah panggung sandiwara yang bagus untuk ditonton namun bobrok dalam pelaksanaannya. [rojul/ukhwatuna/voa-islam]