Jakarta (voa-islam.com) Seorang ulama, Al - Diya 'al – Maqdisi, menceritakan dalam bukunya, "Larangan Memaki Sahabat ". Di dalam buku itu, halaman 96, salah satu cerita ganjil diriwayatkan oleh seorang tokoh, Shaikh Hussein bin al - Mu'ammir bin Abi Hussein al - Mu'athin . Katanya, Shaikh Abul Mansour menceritakan kepada seorang penghafal Al-Qur’an.
Ketika masih muda saya ingin sekali mengadakan perjalanan di bumi Allah ini. Kemudian, saya meninggalkan Baghdad dan pergi ke Soor, sebuah kota di selatan Lebanon.
Disana saya sedang bertemu berbagai kelompok Muslim. Mereka bertikai antara sesama mereka. Saya bertanya, “Apa yang terjadi dengan mereka? Lalu mereka memberi tahu saya, “ Mereka adalah Sunni melawan Syiah. Jadi saya duduk sambil menonton laga mereka.
Dalam pertikaaian itu, kaum Sunni yang menang. Meskipun mereka jauh lebih kecil dari kelompok Syi'ah. Kelompok Sunni berhasil membunuh 15 orang Syiah.
Kemudian, ada diantara umat Islam itu pergi kepada Raja yang beragama Kristen untuk mendapatkan keadilan.
Kemudian, diantara mereka yang menghadap Raja itu berkata, “Saya merasa tak layak menonton belaka peristiwa itu”. Jadi saya masuk bersama mereka ke Istana Raja, dan menjumpai seorang pria sedang duduk di tempat tidur yang mengenakan kemeja dan celana yang terbuat dari bahan baku .
Raja itu sedang sedang berada di tempat tidur, sambil merenungi kehidupannya. Kemudian,dia meminta mendatangkan penerjemah. Lantas Raja itu bertanaya, : “Apakah tamu itu orang Islam?”, tukasnya.
Kemudian, Raja itu memerintahkan bawahannya dan pejabat Istana, “Coba datangkan seorang imam ke Istana, dan menemui saya”, ujarnya . Lalu, seorang Imam datang mengenakan pakaian , celana dan topi yang terbuat dari wol . Raja berdiri dan mencium kakinya dan mempersilahkan duduk dikursi Raja .
Raja bertanya kepada Imam itu, “Apakah saya dengan orang Islam?”. Imam menjawab, “Ya benar Raja! Bukankah Yesus juga memiliki dua belas murid?”, ucap Imam itu. Raja menjawab, “ Ya benar”, ucapnya. Imam itu bertanya, “Jika Anda diberitahu seseorang ada mencela mereka, apa yang akan Anda lakukan mereka”, tanya sang Imam itu.
Raja menjawab, “Pasti Aku akan membunuhnya, membakarnya, menggiling hingga menjadi abu dan membiarkan diterpa angin”, tegas Raja itu. Imam itu bertanya lagi, ”Muhammad memiliki sepuluh sahabat , seperti murid-murid Yesus, mereka percaya dan mentaatinya, dan kaum Sunni mencintai mereka semua. Sedangkan yang lain hanya mencintai seorang saja, dan mereka memaki, mencela, menfitnah terhadap yang sembilan orang .
Raja menjawab, “Cari dapatkan kaum Syiah keluarkan dari negeri ini.
Kemudian ia menceritakan kepada para pengikutnya, kaum Sunni untuk memberikan semangat kepada mereka. Dan dia menyampaikan kepada kaum Sunni, “Jangan berbicara dengan mereka lagi", ujarnya.
Mereka ( Syiah ) datang untuk mengeluh tentang Anda . Kaum Sunni berkata, “Kalau bukan karena status Anda yang tinggi, kami akan membunuh mereka semua”. Raja berkata, ” Bunuh saja meraka! Mereka ( Syiah ) adalah bukan Muslim, atau Kristen, mereka para penyembah api”, ungkap Raja itu. Af/hh