Washington DC (voa-islam.com) Banyak yang telah membahas tentang kondisi masa depan umat Islam -di Amerika, dan di Barat pada umumnya, termasuk dunia Muslim. Memang konflik di negara-negara mayoritas Muslim dan ketakutan atau kecurigaan Barat dengan pandangan bahwa minoritas agama ini (Islam) merupakan ancaman domestik bagi mereka. Bahkan, berbagai negara di Barat, sikap phobia terhadap Islam terus berlangsung.
Sekarang, tantangan yang berkaitan dengan politik, bagaimana mengintegrasikan Muslim sebagai minoritas yang terdiri dari sejumlah besar imigran, dan mereka yang baru masuk Islam dengan mayoritas penduduk Amerika.
Selanjutnya, melihat ambisi imigran dari beragam kebangsaan, ide dan latar belakang sosial-ekonomi, di mana mereka berusaha membuat tempat bagi dirinya di sebuah masyarakat yang mengambil sikap rasis dan Islamofobia, dan hambatan hukum dan politik bagi masa depan mereka?
Siapapun mengamati kondisi ini di Amerika dari jauh mungkin bertanya, seperti apa masa depan Islam dan Muslim di negara ini, mengingat serangan Islamofobia, kriminalisasi terhadap identitas Muslim, dan banyak lagi, kemudian bagaimana bisa mengatasi tantangan yang nyata ini?
Menanggapi tantangan ini, muncul strategi yang dikembangkan oleh masyarakat Muslim di Amerika dengan membentuk lembaga pendidikan “Zaytuna College” – proyek pendidikan, dan seni Islam yang misinya bertujuan, “mendidik dan mempersiapkan moral yang berkomitmen secara profesional, intelektual, dan melahirkan pemimpin Islam yang didasarkan pada tradisi ilmiah Islam dan memahami arus budaya dan ide-ide kritis yang membentuk masyarakat modern”.
Ini merupakan perkembangan penting saat ini. Namun kita harus ingat bahwa Islam di Amerika memiliki sejarah panjang. Meskipun tantangan saat ini bergerak ke arah pengembangan kelembagaan, dan telah berlangsung selama lebih 90 tahun, sebelum memulai dengan masjid-masjid kecil di berbagai negara bagian, dan saat ini menyaksikan munculnya perguruan tinggi, guna memenuhi kebutuhan pendidikan yang lebih tinggi bagi Muslim.
Perkembangan Islam di Amerika
Islam di Amerika menurut penelitian setelah Columbus melakukan perjalanan ke India, kemudian menemukan Amerika pada tahun 1492 . Beberapa teori pra - Columbus telah diperkenalkan komunitas Islam di Amerka, namun ada bukti kehadiran pasca – Columbus, Muslim di Amerika memang mulai berkembang di benua itu.
Periode budak, orang Afrika pertama yang diperkenalkan di dunia baru , adalah Ladinos, yang datang langsung dari Afrika, di mana mereka lama di Castile atau Portugal, dan banyak Muslim di antara mereka. Ladinos atau Negros Ladinos, istilah yang digunakan untuk orang-orang Afrika yang pernah menetap di Eropa sebelum diusir atau dikirim ke pengasingan oleh Raja Spanyol antara 1502-1518, dan mereka berakhir dan menetap di Amerika .
Jumlah Muslim periode awal ini sulit untuk diperkirakan, namun perkiraan persentase periode budak sekitar 10-20 %, dari semua budak yang dibawa ke Amerika adalah Muslim. Sekarang , Muslim Amerika sedang memikirkan model kelembagaan dan melakukannya dalam waktu yang sangat singkat, karena tantangan yang mereka hadapi sangat mengkawatirkan, tidak kalah dibandingkan dengan periode perbudakan di masa lalu..
Lembaga Bangunan dan Komunitas Bangunan
Awal abad ke-20, di Amerika sejumlah faktor mempengaruhi munculnya kembali Islam, periode rekonstruksi gagal mengatasi memburuknya kondisi bangsa Amerika-Afrika setelah berakhirnya perbudakan, yaitu meningkatkan serangan dan hukuman mati tanpa pengadilan , dan ketegangan rasial dan berakhir dengan perang kulit berwarna.
Kondisi mulai stabil dengan lahirnya “Hak Sipil”, di tahun1965 yang bersamaan dengan munculnya Malcolm X dengan gerakan Nation of Islam dan pada tahun 1976, dan bergeser ke mayoritas Islam Sunni, sehingga membantu dalam pengembangan komunitas Muslim Amerika .
Gerakan institusionalisasi Islam di Amerika, dimulai dengan masjid di seluruh negeri, diikuti oleh sekolah dan bukan untuk organisasi nirlaba, dan organisasi nasional ini secara khusus melayani beragam kebutuhan komunitas Muslim yang berkembang.
Muslim Amerika : Tantangan Keberagaman dan Pertumbuhan
Saat ini, Muslim di Amerika jumlahnya menncapai tujuh juta dengan beragam latar belakang etnis, kebangsaan, dan budaya. Komunitas Muslim ini telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa, dan belum pernah terjadi sebelumnya.
Dalam waktu kurang dari tiga puluh tahun, negara ini telah menyaksikan pertumbuhan jumlah penduduk Muslim, puluhan ribu setiap tahunnya, dan sekarang mencapai hampir tujuh juta. Demikian pula , jumlah masjid telah berkembang dari waktu ke waktu, dan ketika itu mereka bisa hanya bisa menghitung dengan satu jari di kotata besar, tapi sekarang sudah ada 200 masjid, dan Asosiasi Mahasiswa Muslim di setiap universitas dan perguruan tinggi di Amerika membangun masjid dan college, serta memberikan pelayanan kepada masyarakat luas, tentang pengenalan terhadap Islam.
Namun, masyarakat masih belum memiliki sebuah perguruan tinggi atau universitas, di mana dengan berdirinya, “Zaytuna College” berhasil memperkuat bagi pendidikan Muslim, pada tingkat akademis dan intelektual , serta tempat pendidikan bagi imigran yang telah masuk Islam.
Dengan demikian ,” Zaytuna College” dapat melahirkan pemimpin yang akan berdedikasi membantu meperbaiki masyarakat, dan membimbing generasi baru membentuk masa depan yang lebih baik.
“Zaytuna College” adalah perguruan tinggi yang dimiliki komunitas Muslim Amerika, dan bukti dari harapan sebagai komunitas yang beragam dengan sejarah terkait pengalaman Amerika, dan masa depan, serta aspirasi mereka yang ingin membangun kehidupan Islam di Amerka.
Muslim adalah satu-satunya kelompok di Amerika, saat ini yang tidak memiliki lembaga pendidikan, dan masyarakat baru saja memiliki perguruan tinggi dan universitas . Memang , umat Islam kekurangan lembaga penelitian dan pusat-pusat studi didasarkan atas kriteria ilmiah, sama seperti mereka kekurangan dana yang diperlukan mendukung proyek-proyek pengembangan Islam. Pendanaan “Zaytuna College” menjadi tanggung jawab Muslim Amerika, dan memang tidak mudah. Islam akan lebih baik di masa depan dengna adanya lembaga pendidikan “Zaytuna College”.
Misi Zaytuna College fokus melayani komunitas Muslim, seperti halnya dengan komunitas - Muslim yang terdiri dari sejumlah etnis , kebangsaan , budaya , dan bahasa , dan Zaytuna merupakan upaya dalam perbaikan melalui pendekatan pendidikan. Semoga. mashadi/wb