JAKARTA (voa-islam.com) - Mari menakar isi kepala Dr. Najih Ibrahim yang menuturkan pandangannya dalam acara 'Damai Indonesiaku' yang merupakan acara talkshow di TVRI semalam (18/12).
'Damai Indonesiaku' kali ini bertema bersama menghadapi terorisme yang di sponsori BNPT ini menghadirkan Prof. Dr. Nasarudin Umar, Wakil Menteri Agama, Dr. Najih Ibrahim dan Syaikh Ali Hasan Al Halabi.
Dr. Najih Ibrahim, dalam pandangannya dan dakwahnya sepanjang hidupnya yang keluar masuk puluhan LP di Mesir dan mendakwahi aktivis Jamaah Islamiyah (JI) yang di penjara.
Dalam dakwah keluar masuk LP tersebut ia berupaya membangun kesadaran bahwa perlunya jalan dakwah dan mengajak para aktivis JI untuk meninggalkan jalan Jihad lalu beralih kepada jalan dakwah serta masuk ke dalam partai politik. Menurutnya saat ini sekarang Jamaah Islamiyah Mesir sudah punya partai politik sendiri dan berkiprah dalam perpolitikan di Mesir.
Berikut petikan wawancara "Damai Indonesiaku' bersama pembawa acara Agus Suharyadi dan penerjemah Zainal Abidin pada sesi kedua :
Najih Ibrahim: Kegiatan kunjungan ke LP bukan hal yang baru dan atas inisiatif dirinya yang mengajak aktivis ke jalan dakwah. Saya memposisikan sebagai ayah seraya memaparkan dua ide yang tidak boleh dilakukan umat Islam, yakni pengkafiran umat Islam dan melakukan tindakan kekerasan dengan peledakan.
Kemudian ia kembali menyatakan bahwasanya aktivis jihad itu sebenarnya pemuda-pemuda yang baik dan ia sebenernya ingin berbakti kepada Islam namun mereka tidak mengetahui cara yang benar. Mereka mencintai Islam tapi cintanya itu justru berakibat negatif bagi Islam. Mereka mencintai Jihad namun aksi-aksi mereka membuat citra negatif bagi Jihad itu sendiri. Ia ingin berbakti pada Islam tetapi membahayakan.
Kami bertiga berbicara kepada mereka secara mendetail dari segi ilmiah, fikih dan sisi agama lain dan kami sudah berbicara kepada mereka agar mereka menjadi nilai tambah bagi Indonesia, bukan sebagai musuh. Membangun jangan meruntuhkan, berdakwahlah dan membunuh mereka. Ajaklah mereka mencintai Islam dan kalau membunuh akan membaut orang lain membenci Islam.
Kami sudah berdiskusi dengan mereka dengan sangat dekat dan kami sudah memahami banyak kalangan yang belum memahami ini dengan baik dan ada diantara mereka yang tidak memahami Islam dengan baik.
Mereka ada dua golongan, ada satu golongan yang miliki pemahaman yang baik, ada yang menengah dan ada juga yang menolak untuk berdioalog tapi jumlahnya sedikit. Mereka sudah ikut berdiskusi dan memahami dan penting bagi kita untuk menjalankan program (deradikalisasi) ini.
Saya sudah membuat 25 buku dan sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia lanjutnya.
Saya berharap buku diteruskan kepada orang lain, karena di Mesir buku ini terbukti berperan baik dalam mengalihkan dari peperangan dan kekerasan ke aliran dakwah, membuat mereka sudah memiliki partai politik dan ikut dalam kancah politik.
di Mesir buku ini terbukti berperan baik dalam mengalihkan dari peperangan dan kekerasan ke aliran dakwah, membuat mereka sudah memiliki partai politik dan ikut dalam kancah politik.
Yang penting kita teruskan dan menuntut ilmu serta meneruskan pemikiran yang mengontrol orang agar tidak melakukan peledakan. Ini adalah program yang berkesinambungan dan bukan hanya untuk satu dua pekan.
Pada dasarnya aktivis di LP seperti warga Indonesia lainnya, dan warga Indonesia tidak ada yang menerima aksi kekerasan dan wataknya tidak ada yang menerima aksi kekerasan. Yang penting bagi warga Indonesia di sediakan lapangan pekerjaan dan diberikan pemahaman yang benar.
Demikian penutup wawancara sesi kedua.
Ternyata kedatangan ke LP-LP di Indonesia tersebut ingin mengajak aktivis Jihad di Indonesia untuk masuk partai politik dan berkancah di perjuangan dakwah melalui politik layaknya partai yang di dirikan Jamaah Islamiyah Mesir, Ikhwanul Muslimin dan Partai Salafi.
Bagaimana pendapat Anda? Bukankah jalan politik telah membinasakan Ikhwanul Muslimin dan Mursi di Mesir, Partai FIS di Aljazair, Hamas di Palestina, Masjumi di Indonesia, dan masih banyak contoh lainnya, bahwasanya partai politik adalah permainan konspirasi Amerika, Zionis laknatullah.... Wallahu'alam [adivammar/voa-islam.com]