View Full Version
Sabtu, 03 May 2014

Kubu Katolik dan Kristen Berebut Jokowi Agar Indonesia Jadi Babu Singapura

JAKARTA (voa-islam.com) - Pertikaian di antara cukong-cukong pendukung Jokowi, antara faksi James Riyadi [Kristen] dengan faksi Jacob/CSIS/Kasebul [Katolik] mulai membesar. Kedua pihak melihat Jokowi akan menang dalam pemilihan presiden 9 Juli 2014 mendatang, sehingga masing-masing perlu menanamkan pengaruh atas kemenangan Jokowi nanti.

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla memiliki hubungan sangat dekat dengan kelompok Sofyan Wanandi dkk. Di samping kedua keluarga, Jusuf Kalla dan  Wanandi memiliki hubungan kedaerahan, yakni Minangkabau (Sumatera Barat, dari istri Jusuf Kalla), keluarga besar Wanandi sejak dulu dikenal sebagai pendukung utama Jusuf Kalla, termasuk pada pemilihan presiden 2014.

Jacob adalah almuni McGill University, Montreal Kanada, sama seperti Justiani, mantan aktivis mahasiswa Institut Teknologi Bandung yang bernama asli Lim Siok Lian, pernah dituding sebagai anggota Central Intelligent Agency (CIA). Kaitan antara Justiani, CIA, dan Jacob belum diketahui pasti, termasuk kemungkinan Jacob adalah anggota CIA.

Sumber yang enggan disebut namanya mengatakan, manuver Jacob Soetoyo adalah bagian dari upaya Jusuf Kalla menjadi calon wakil presiden yang akan mendampingi Jokowi, dengan menggunakan pengaruh Vatikan menekan Presiden Amerika Serikat, Barack Hussein Obama. Seperti diketahui bahwa antek asing di Asia Tenggara bermarkas di Singapura yang didirikan Stamford Raffles sebagai markas Yahudi.

Manuver Jusuf Kalla melalui tokoh umat Katolik dan CSIS lewat Jakob Soetoyo telah membuat resah kubu James Riyadi. Investasi James Riady dan kelompoknya yang sudah triliunan rupiah untuk mengangkat popularitas Jokowi selama dua tahun terakhir terancam sia-sia.

Khawatir dominasinya hilang dari Jokowi, pasca-pertemuan duta-duta besar negara asing dengan Jokowi-Megawati,  media dalam kendali James Riyadi mulai mengungkit-ungkit peran CSIS sebagai lembaga yang pada masa Orde Baru telah ikut menzalimi Megawati dan PDIP. [a1news/b1/voa-islam.com]

Pertikaian di antara cukong-cukong pendukung Jokowi, antara faksi James Riyadi [Kristen] dengan faksi Jacob/CSIS/Kasebul [Katolik] mulai membesar. Kedua pihak melihat Jokowi akan menang dalam pemilihan presiden 9 Juli 2014 mendatang, sehingga masing-masing perlu menanamkan pengaruh atas kemenangan Jokowi nanti.

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla memiliki hubungan sangat dekat dengan kelompok Sofyan Wanandi dkk. Di samping kedua keluarga, Jusuf Kalla dan  Wanandi memiliki hubungan kedaerahan, yakni Minangkabau (Sumatera Barat, dari istri Jusuf Kalla), keluarga besar Wanandi sejak dulu dikenal sebagai pendukung utama Jusuf Kalla, termasuk pada pemilihan presiden 2014.

Jacob adalah almuni McGill University, Montreal Kanada, sama seperti Justiani, mantan aktivis mahasiswa Institut Teknologi Bandung yang bernama asli Lim Siok Lian, pernah dituding sebagai anggota Central Intelligent Agency (CIA). Kaitan antara Justiani, CIA, dan Jacob belum diketahui pasti, termasuk kemungkinan Jacob adalah anggota CIA. Sumber ASATUNEWS.com yang enggan disebut namanya mengatakan, manuver Jacob Soetoyo adalah bagian dari upaya Jusuf Kalla menjadi calon wakil presiden yang akan mendampingi Jokowi, dengan menggunakan pengaruh Vatikan menekan Presiden Amerika Serikat, Barack Hussein Obama.

Manuver Jusuf Kalla melalui tokoh umat Katolik dan CSIS lewat Jakob Soetoyo telah membuat resah kubu James Riyadi. Investasi James Riady dan kelompoknya yang sudah triliunan rupiah untuk mengangkat popularitas Jokowi selama dua tahun terakhir terancam sia-sia.

Khawatir dominasinya hilang dari Jokowi, pasca-pertemuan duta-duta besar negara asing dengan Jokowi-Megawati,  media dalam kendali James Riyadi mulai mengungkit-ungkit peran CSIS sebagai lembaga yang pada masa Orde Baru telah ikut menzalimi Megawati dan PDIP.

- See more at: http://asatunews.com/politik/2014/04/24/kubu-katolik-dan-kristen-berebut-jokowi#sthash.IMedt6L3.dpuf

Pertikaian di antara cukong-cukong pendukung Jokowi, antara faksi James Riyadi [Kristen] dengan faksi Jacob/CSIS/Kasebul [Katolik] mulai membesar. Kedua pihak melihat Jokowi akan menang dalam pemilihan presiden 9 Juli 2014 mendatang, sehingga masing-masing perlu menanamkan pengaruh atas kemenangan Jokowi nanti.

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla memiliki hubungan sangat dekat dengan kelompok Sofyan Wanandi dkk. Di samping kedua keluarga, Jusuf Kalla dan  Wanandi memiliki hubungan kedaerahan, yakni Minangkabau (Sumatera Barat, dari istri Jusuf Kalla), keluarga besar Wanandi sejak dulu dikenal sebagai pendukung utama Jusuf Kalla, termasuk pada pemilihan presiden 2014.

Jacob adalah almuni McGill University, Montreal Kanada, sama seperti Justiani, mantan aktivis mahasiswa Institut Teknologi Bandung yang bernama asli Lim Siok Lian, pernah dituding sebagai anggota Central Intelligent Agency (CIA). Kaitan antara Justiani, CIA, dan Jacob belum diketahui pasti, termasuk kemungkinan Jacob adalah anggota CIA. Sumber ASATUNEWS.com yang enggan disebut namanya mengatakan, manuver Jacob Soetoyo adalah bagian dari upaya Jusuf Kalla menjadi calon wakil presiden yang akan mendampingi Jokowi, dengan menggunakan pengaruh Vatikan menekan Presiden Amerika Serikat, Barack Hussein Obama.

Manuver Jusuf Kalla melalui tokoh umat Katolik dan CSIS lewat Jakob Soetoyo telah membuat resah kubu James Riyadi. Investasi James Riady dan kelompoknya yang sudah triliunan rupiah untuk mengangkat popularitas Jokowi selama dua tahun terakhir terancam sia-sia.

Khawatir dominasinya hilang dari Jokowi, pasca-pertemuan duta-duta besar negara asing dengan Jokowi-Megawati,  media dalam kendali James Riyadi mulai mengungkit-ungkit peran CSIS sebagai lembaga yang pada masa Orde Baru telah ikut menzalimi Megawati dan PDIP.

- See more at: http://asatunews.com/politik/2014/04/24/kubu-katolik-dan-kristen-berebut-jokowi#sthash.IMedt6L3.dpuf

latestnews

View Full Version