View Full Version
Sabtu, 06 Jun 2015

Tiga Misi Besar Jokowi Menghancurkan Umat dan Bangsa Indonesia

JAKARTA (voa-islam.com)- Rakyat yang tidak memilih Jokowi, berharap ada kekuatan Jokowi segera di-"GusDur-kan". Artinya dilengserkan sebelum masa jabatannya habis. Sudah tidak  tahan hidup dibawah kekuasaan Jokowi.

Namun saya memprediksi, Jokowi akan tetap berkuasa selama masa jabatannya. Tentu dengan syarat, Jokowi harus menuntaskan "misi-misi" yang telah disepakati para donatur alias dalang di balik layar.

Misi besar Jokowi adalah sebagai berikut:

1. Memutus apapun yang berbau Islam dan mengakomodasi kepentingan non Islam.

Sesuai doktrin Megawati bersama AM. Hendropriono, kekuasaan Jokowi diarahkan untuk memarjinalkan kekuatan Islam politik semoderat apapun.

PKS diterjang dengan isu korupsi Presidennya. PPP dibonsai dengan kepengurusan "susupan". Sedang Golkar digoyang dengan dua Munas. Malah untuk PKS, dicoba dikait-kaitkan dengan gerakan Islam transnasional atau isu Wahabi.

Sama halnya dengan Gus Dur yang mengeluarkan keputusan pengakuan agama Kong Fuchu plus pengakuan negara atas tahun baru Cina, maka Jokowi memiliki misi membuyarkan apapun yang berbau Islam. Terutama Islam politik atau umat Islam yang berjuang di ranah politik.

Jokowi sukses melakukan itu. Solo dipimpin Katholik. Jakarta pun kini dikomando Cina Kristen.

2. Mengangkangi BUMN dan seluruh sumber kekayaan alam Indonesia.

Caranya saat ini sangat terasa. DPR yang merupakan hasil Pemilu demokratis, peran-perannya mulai dipinggirkan.

Jokowi membuat banyak keputusan tanpa bermusyawarah dengan DPR. Sebab Jokowi paham, KMP yang dominan di DPR dibonsai dengan memecah belah induk partainya.

Kebijakan menaikkan BBM, privatisasi BUMN, mafia Pertamina bersama Senagol, Freeport, dan banyak lagi. Megawati nampaknya belum puas dengan pelelangan Indosat ke Singapore dan penjualan gas murah meriah ke Cina.

Megawati sesuai perintah "induk semangnya" bernafsu, melelang seluruh asset rakyat Indonesia ke Cina. Sekarang semua asset negara dan sumber alam dikangkangi Cina.

3. Mendominasi ekonomi di seluruh lapangan kehidupan.

Cukong-cukong Cina di belakang Jokowi benar-benar paham nasihat Ali bin Abi Thalib, "Kefakiran itu awal kekufuran."

Ekonomi adalah sentral pusaran kehidupan. Siapa yang menguasainya, maka ia yang berhak mengatur roda kehidupan.

Mereka tak mempemasalahkan umat Islam untuk takbir sekencang-kencangnya.

Tak terganggu umat berteriak khilafah, berdzikir, dan apapun yang sifatnya ritual.

Selama, sembilan bahan pokok mereka kuasai. Kerudung, jilbab, baju koko, sajadah, keramik masjid, batu-bata, semen, kendaraan, bensin, semua mereka kuasai.

Namun di penghujung hari, mereka dengan tenang meraup jumlah pengikut dari kalangan Islam yang "pindah keyakinan" akibat kemiskinan dan diperbudak ketidakberdayaan.

Sayangnya, kalangan Islam tidak menyadari tiga misi ini. Sibuk merintangi saudara-saudara yang berjuang via demokrasi. Sibuk mengharamkan-membid'ahkan Pemilu.

Namun anehnya, saat sudah ada pemimpin yang terpilih harus sami'naa wa atha'naa. Jokowi jumawa, karena umat Islamnya tak berdaya!

Mereka  ridha diperbudak dan dijajah oleh 'boneka' Cina, yaitu Jokowi. Menjadi umat yang hina dunia dan akhirat. Masih kah belum bisa melek? (Nandang Burhanudin/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version