BANTUL (voa-islam.com)—Setelah sempat menghentikan aktivitas, Pondok Pesantren Al Fatah Bantul, Yogyakarta yang menampung para waria dikabarkan kembali melakukan aktivitas.
"Aktivitas kami bentuknya majelis taklim," kata Shinta Ratri pengasuh pesantren waria seperti dikutip Vivanews, Selasa, 8 Maret 2016.
Shinta mengaku belum bisa memastikan apakah pesantren waria ini akan terus beroperasi di tempat semula yakni di Notoyudan, Pringgokusuman, Gedongtengen, Yogyakarta atau di lokasi lain di wilayah Kabupaten Bantul. (Baca juga: Dinilai Coreng Dunia Pesantren, Pesantren Waria di Yogyakarta Layak Ditutup).
Pesantren waria ini sempat menghentikan aktivitas setelah didatangi sejumlah umat Islam dari Front Jihad Islam (FJI).
Massa FJI keberatan dengan keberadaan pesantren waria ini karena dinilai telah melakukan pelecehan agama, termasuk rencana membuat fikih waria. (Baca juga: Diklaim Beda dengan LGBT, Komunitas Waria Segera Susun Fikih Waria).
Seperti diberitakan Voa-Islam sebelumnya pesantren waria Al Fatah berencana menyusun fikih waria.
Shanti mengatakan bahwa fikih waria ini nantinya akan mengatur ibadah hingga pengurusan jenazah bagi seorang waria.
Penyusunan fikih ini masih wacana, diperkirakan dua tahun ke depan bisa selesai. (Baca juga: Habib Rizieq Sebut Pesantren Waria di Yogyakarta sebagai "Peternakan" Waria).
Shinta sempat mengatakan jumlah waria di Indonesia cukup banyak dan sebagian besar muslim. Di Pondok Pesantren Al-Fatah saat ini, misalnya, ada sebanyak 40 santri waria. Sejak berdiri 2008 silam, sudah ada sebanyak 8 ustadz yang menjadi pengasuh di pesantren tersebut.* [Syaf/voa-islam.com]