TORONTO (voa-islam.com)—Jika di Indonesia beberapa pejabat mengimbau agar mereka yang berpuasa menghormati yang tidak berpuasa, maka lain halnya yang terjadi di Kanada.
Sejumlah warga negara itu dikabarkan ikut berpuasa seperti yang dilakukan umat Islam di negaranya.
’’Untuk kali kedua, saya akan menjalani puasa Ramadan,’’ ucap Mark Holland, anggota Majelis Rendah Kanada. Sama dengan di Indonesia, puasa Ramadan di negara yang dikomandani Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau itu berlaku mulai Senin (6/6).
Maka, mulai Senin lalu (6/6), politikus 41 tahun tersebut berpuasa. Di Kanada, puasa berlangsung selama 18 jam. Tidak sekadar berpuasa, Holland pun bersedekah seperti yang umat muslim lakukan selama Ramadan.
Tahun lalu, dia sukses melakukan dua hal itu. Untuk bersedekah, dia menyalurkan donasinya lewat Give 30. Sebenarnya, organisasi amal yang berdiri pada 2012 itulah yang kali pertama menginspirasi tokoh Partai Liberal itu untuk berpuasa.
’’Sesungguhnya, semangat Ramadan sangat universal. Yakni, memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan,’’ ujar Ziyaad Mia, pendiri Give 30.
Sebagai muslim yang tinggal di Kota Toronto yang majemuk, pengacara HAM tenar tersebut ingin menularkan semangat Ramadan itu kepada semua orang. Tidak hanya kaum muslim, tapi juga mereka yang bukan pemeluk Islam. ’’Ide utama kami adalah mengajak masyarakat merasakan lapar supaya berempati kepada yang kelaparan. Sebab, kelaparan tidak diskriminatif dan tidak beragama,’’ tegas Mia.
Holland yang baru bergabung dengan Give 30 selama dua bulan terakhir itu telah membuktikan kebenaran kalimat Mia itu. Menahan lapar dan haus mulai pagi hingga matahari terbenam, menurut Holland, bukan perkara mudah.* [Riaupos/Syaf/voa-islam.com]