JAKARTA (voa-islam.com)—Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq Syihab merasa gerah dengan pemberitaan media massa liberal yang kerap menyudutkan umat Islam.
Habib Rizieq mengungkapkan soal pemberitaan pembakaran Masjid di Tolikara, Papua dan pemberitaan pembakaran sejumlah Vihara di Tanjungbalai, Sumatera Utara.
“Saat terjadi tragedi pembakaran masjid di Tolikara oleh ekstrimis Kristen GIDI, media liberal koor salahkan umat Islam minoritas yang gelar shalat Idul Fitri di tengah larangan mayoritas Kristen. Kata mereka, ‘Sudah dilarang, kok masih gelar shalat!’ Sedang berita pembakaran masjid dan pemerasan serta intimidasi terhadap umat Islam Tolikara tidak disentuh,” ujar Habib Rizieq seperti dikutip habibrizieq.com, Selasa (2/8/2016).
Kemudian, kata Habib Rizieq, lagi-lagi media liberal kembali menyudutkan umat Islam dalam kasus konflik SARA di Tanjungbalai.
“Kini, saat terjadi peristiwa Tanjungbalai yang mayoritas Islam, hampir semua media liberal koor lagi salahkan umat Islam yang adzan pakai speaker karena mengganggu minoritas. Lalu pembakaran Kelenteng dan Vihara dijadikan headline tanpa menyentuh penyebabnya. Kemudian penjarahan segelintir orang dibesar-besarkan untuk lebih salahkan umat Islam,” ungkap Habib Rizieq.
Habib Rizieq mengajak umat Islam untuk meninggalkan media-media yang anti-Islam.
“Ayo, segera tinggalkan semua media liberal yang anti-Islam. Jangan beli koran dan majalahnya, jangan tonton televisinya, jangan buka internetnya, jangan percaya beritanya,” tegas Habib Rizieq.* [Syaf/voa-islam.com]