JAKARTA (voa-islam.com) - Akun @Don_Zakiyamani dalam kuliah twitnya pada hari Senin, (8/9) mengtakan Baru-baru ini peristiwa sosmed dibesarkan mainstream dan diulang-ulang bahkan dijadikan trending topic yang mengalahkan berita korupsi.
Hal itu bukan kebetulan semata namun sebuah skenario panjang atas menurunnya peminat media mainstream belakangan ini media mainstream mulai ditinggalkan sejak kehadiran sosmed, contohnya saja ketika jurnalis senior media mainstream Desy anwar mencoba menghardik sosmed, krisis kepercayaan terhadap media mainstream memang sudah sangat meresahkan mereka, maka mencari celah kesalahan sosmed adalah solusi.
Kita tau bahwa 96% media mainstream adalah milik yahudi misi dan visi mereka menebar kebencian, mengadu umat beragama.
Pernyataan mbak @desianwar yang menyatakan sosmed dapat menjadi anti sosial adalah salah satu pernyataan kontra produktif sentimentil.
Berkali-kali pengguna sosmed terkena hukuman, namun belum ada media mainstream yang populer dinegeri ini dimasukkan ranah hukum padahal mereka menebar fitnah yang seolah-olah fakta menebar kebencian terutama terhadap Islam dan menutupi korupsi dan kejahilan para pembayar mereka. Kita tau bahwa 96% media mainstream adalah milik yahudi misi dan visi mereka menebar kebencian, mengadu umat beragama.
Kemunculan akun-akun intelijen seperti @TM2000Back @kospirasiglobal @bang_dw @ragilnugroho1 memang mampu menggeser posisi mainstream. Pergeseran posisi mainstream dimata publik mengakibatkan mereka harus menggunakan strategi diskreditkan pengguna sosmed.
Diawali dengan membesarkan prilaku menyimpang dari pengguna sosmed hingga nantinya masyarakat anti terhadap sosmed dan info yang disajikan.
Voa Islam mencatat, operasi pencekalan akun dan hack akun yang dianggap berbahaya sudah dilakukan, seperti akun Triomacan2000 misalnya itu terkuak setelah dibredel kubu Pro Jokowi.
Akun yang diragukan ini karena berada di dunia maya, namun ini telah hadir di dunia nyata yang sekaligus mematahkan tudingan sebagai akun warung kopi dan gurem dari berbagai pihak pada akun yang disejajarkan dengan Julian Assange Wikileaks dan Edwards Snowden, tak lain karena keberaniannya mengungkap fakta terselubung ke dunia maya 'Twitter' dan menjadi anti tesa media-media mafia asing, aseng dana antek koruptor BLBI ini. Seperti pertemuan empat mata Triomacan2000 dengan Prabowo Subianto misalnya.
Namun masih gagal malah menambah motivasi beberapa akun. Bila operasi mendiskreditkan sosmed gagal, nanti para pengguna sosmed akan diminta identitas asli bila ingin buka akun terutama twitter.
Ketika masyarakat mulai krisis kepercayaan terhadap mereka mengingat informasi dari sosmed lebih faktual dan terpercaya, mereka panik.
"Operasi itu bermaksud mencegah akun anonim yang sering buka borok dan kelakuan jahil para elit negeri sekaligus borok media mainstream. Dengan demikian, saran saya kepada @ratu_adil @ragilnugroho1 @bang_dw dan @TM2000Back serta akun anonim lain u/ menyiapkan strategi baru, Cepat atau lambat, operasi mematikan akun anonim akan dilakukan mereka, semoga para pejuang kebenaran sadar akan itu..." pesannya.
Salam perjuangan. [gbn/ahmedi/voa-islam.com]