JAKARTA (voa-islam.com)—Kepala Bidang Investigasi Densus 88/AT, Kombes Pol Riad bin Badar Balfas meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Singapura, Kamis (5/5/2016).
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya, Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan manta Kepala Kepolisian Resor Metro Tangerang berusia 45 tahun itu meninggal karena sakit. Sebelum dibawa ke Singapura, ucap Awi, dia sempat dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah selama dua minggu. (Baca juga: Kabid Investigasi Densus 88 Meninggal Dunia di Singapura).
Namun demikian, Awi mengaku tidak mengetahui secara pasti penyakit yang diderita Riad. "Yang pasti, dia meninggal karena sakit," tutur Awi seperti dikutip Tempo.
Pada Kamis sore, jenazah Riad dimakamkan di TPU Kampung Melayu, Jakarta Timur. Sebelumnya jenazah disemayamkan di rumah duka di Jl Batu Ampar III, Condet, Jakarta Timur.
Seperti dilansir, Kombes Riad meninggal pada usia 45 tahun serta meninggalkan 6 orang anak. Diketahui pula, Riad menderita kanker paru dalam dua bulan terakhir, lalu mengalami masa kritis selama tiga pekan sehingga terpaksa dirawat di Singapura.
Kombes Riad merupakan angkatan Akademi Polisi (Akpol) tahun 1992. Dia pernah menjabat sebagai Kapolres Metro Tangerang pada 2012-2013. Pada Oktober 2014, Kombes Riad dialihtugaskan sebagai Kabid Investigasi Densus 88 Antiteror Mabes Polri.
Sebelum meninggal dunia, Kombes Riad menyelesaikan pendidikan Sespimti, lalu Riad menjabat Analis Kebijakan Densus 88. Kombes Riad memang dikenal lama bertugas di unit Anti Teror Mabes Polri. Ia pernah menjadi penyidik pada perkara Ustadz Abu Bakar Baasyir.
“Selepas dari penyidikan Ustadz Abu Bakar Baasyir, beliau naik pangkat dari AKBP menjadi Kombes dan menjabat sebagai Kapolresta Tangerang,” ujar Farid Ghozali, anggota Tim Pembela Muslim yang pernah menangani kasus Ustadz Abu Bakar Baasyir seperti dikutip Kiblat.net.
Selain Riad, perwira kepolisian lainnya yang pernah menjadi penyidik kasus Ustadz ABB adalah Kombes Henry Nahak. Henry kini menjabat sebagai Kaditreskrimum Polda Metro Jaya.
Tak hanya dikenal sebagai perwira yang cerdas, karir Riad juga dinilai cukup gemilang. Ia digadang-gadang menjadi salah satu calon kuat Kadensus 88.
Kiprah Riad dalam penangkapan tersangka teroris tidak diragukan lagi. “Dari sebagian kasus yang saya tangani, hampir semua surat penangkapan ditandatangani oleh almarhum,” tutup Farid.* [Syaf/voa-islam.com]