JAKARTA (voa-islam.com)--Didalam Islam tidak ada yang namanya terorisme. Terorisme dibentuk oleh pihak tertentu hanya untuk memunculkan sikap saling curiga di tengah masyarakat Indonesia.
Demikian diungkapkan oleh Dirjen Renhan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Muhammad Syauqi membacakan pandangan Menhan Ryamizard Ryacudu yang sebelumnya dijadwalkan akan membuka Musyawarah Nasional (Munas) ke-2 Bakomubin di Grand Cemara Hotel, Jakarta, Jumat Malam (16/12).
"Ajaran Islam adalah ajaran yang damai, sementara ajaran teror adalah ajaran yang sangat bertentangan dengan Islam," katanya.
Menurut Syauqi, Islam sangat mengusung perdamaian. Sementara, terorisme adalah ajaran yang tidak ada kaitan dengan Islam. Bukan sekedar bertentangan dengan Islam, terorisme juga bertentangan dengan hukum humaniter internasional.
“Ini yang akan terus kita selidiki. Siapa pihak-pihak di balik maraknya terorisme di Indonesia,” lontarnya.
Namun, Syauqi meyakini, saat ini masih kecil kemungkinannya akan terjadi perang dengan senjata. Justru, menurut dia, yang harus diwaspadai adalah perang pemikiran yang sasaran utamanya adalah generasi muda bangsa.
“Saat ini yang dikhawatirkan adalah perang pemikiran. Kami minta kerjasama dari para mubaligh Indonesia untuk turut aktif menyebarkan ajaran Islam yang sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah yang ditinggalkan oleh Rasulullah,” tandasnya. * [Bilal/Syaf/voa-islam.com]