Sumayyah binti Khayyath
Syuhada Pertama
Akhwati ... membaca sejarah perjuangan para mujahidah insya Alloh akan banyaaak... manfa'atnya. Jangan ngeri ya membacanya, karena berjual beli dengan Alloh, balasannya adalah jannah. Jannah ya ukhtiii ...
So, yuuuk ikuti kisahnya.
Sumayyah adalah orang ketujuh yang memeluk Islam. Ia istri Yasir dan ibunda Amar . Jika nama keluarga Yasir disebut, umat Islam akan langsung teringat kepada sebuah keluarga kecil yang istiqomah memegang teguh iman Islam. Walaupun harus menghadapi penyiksaan yang keji.
Menjemput Syahid
Perjuangan Rasulullah SAW menda’wahkan Islam di kota Mekah agar manusia menyembah Allah SWT semata dan mengingkari thogut, mendapat perlawanan yang luar biasa dari kaum Quraisy. Siapapun yang menyambut Islam saat itu, ibarat siap menantang maut.
Siang itu di kota Mekah, kala sang mentari tepat diatas kepala. Saat cahayanya sempurna membakar kulit dan padang pasir nan luas membentang. Keluarga Yasir mengalami penyiksaan sangat memilukan. Amar bin Yasir, ayahnya dan sang ibunda yang sudah tua( Sumayyah) diikat kaki dan tangannya. Kemudian dihempaskan keatas batu dan krikil panas. Dan selanjutnya dicambuk terus menerus dengan semena-mena.
Abu Jahal sang eksekutor, tanpa belas kasih sedikitpun terus melampiaskan nafsunya. Ia berharap dengan hal itu dapat kembali memurtadkan keluarga Yasir. Subhanallah … keimanan telah menghujam dalam di hati. Jangankan merintih, menyerah atau kembali kafir. Sumayyah malah menantang Abu Jahal, ditengah deraan cambuknya. Apapun siksaan yang akan ditimpakan ia lebih memilih keimanan.
Akhirnya Abu Jahal kalah, dan tidak dapat menahan amarahnya. Ia menghujamkan tombaknya, hingga mengenai paha sang perempuan tua itu. Sampai menembus kehormatannya.
Sumayyah binti Khayyath telah syahid mempertahankan aqidahnya.
Subhanallah …, ia-lah syuhada pertama dalam meninggikan kalimah Alloh SWT.
Sungguh indah sabda Nabi Muhammad SAW dan itu sangat menghibur hati keluarga Yasir. …Shobron alu Yaasir maw ‘idukumul jannah. “Bersabarlah wahai keluarga Yasir, tempat yang dijanjikan kepadamu adalah jannah!”
Demikianlah akhir kisah Sumayyah binti Khayyath, dengan iman yang kokoh dan azam yang mantap. Dia menetapkan pilihan mulia, syahid di jalanNya. Agar dapat bersegera berjumpa dengan wajah Robb-nya.
Akhwati... mari jaga keutuhan aqidah kita, terutama dimasa penuh kesamaran/subhat ini. Tantangan dan cobaan saat ini berbeda. Tidak utuhnya aqidah, dapat runtuhkan 'amal ibadah. (dbs)