View Full Version
Jum'at, 16 Oct 2009

Apa yang harus dilakukan jika buah hati diare?

Diare terjadi jika feses (tinja) menjadi encer, mengandung banyak air, mudah sekali keluar, warnanya kehijau-hijauan , dan kadang disertai lender atau darah. Frekuensi buang air besar (BAB) pada kasus diare lebih dari tiga kali sehari. Makin sering BAB, makin berat keadaannya. Jika diare dibiarkan, menyebabkan dehidrasi.

Tanda-tanda dehidrasi :

Elastisitas kulit berkurang, jika dicubit maka kulit akan kelihatan berlipat-lipat, jika diberi air minum maka langsung dimuntahkan, dan matanya cekung kedalam. Jika keadaan bertambah buruk, anak menjadi pasif, pernapasannya terganggu, terjadi hipoglikemi yang dapat menyebabkan edema otak serta menimbulkan kejang dan koma. Bahkan terjadi kematian jika pertolongan yang tepat tidak segera diberikan.

Berikut langkah-langkah yang dapat anda lakukan sebelum diare berlanjut :

1.Berikan banyak cairan. Bayi anda harus menerima 150-200 ml minuman (1 gelas) per kg berat badan selama sehari sebagai pengganti cairan yang keluar bersama tinja.

3.Anda bisa membuat oralit sendiri, caranya, larutkan 1 sendok teh garam dan 8 sendok the gula kedalam 5 gelas air matang. Berikan larutan tersebut semaunya bayi, 2 gelas atau 3 gelas. Setelah itu, 1 gelas larutan garam gula setiap kali diare.

4.Jika diare disertai muntah-muntah, pemberian minuman menjadi susah, bahkan sia-sia. Sebaiknya, buatkan makanan (bubur) yang banyak mengandung air (encer). Berikan sedikit-sedikit, tetapi sering.

5.Berikan makanan yang bisa mempersingkat lamanya diare, seperti bubur yang terbuat dari tempe . cara membuat bubur tempe yaitu dibutuhkan bahan yang terdiri atas tempe (jumlahnya paling dominan), terigu, gula halus, minyak, dan sedikit garam. Cara pengolahannya dalam bentuk semi instan, yaitu tempe direbus lalu dihaluskan. Campur dengan bahan lain. Masak dalam oven, keringkan dan giling dengan blender kering. Berikan bubur dengan cara memasaknya sebentar dalam air panas.

6.Jika diare semakin berat, bahkan disertai muntah maka segera bawa ke doktewr atau tempat pelayanan kesehatan terdekat.

Penulis : prof.Dr.Ir.Ali khomsan,MS. Nunung Nurjanah,SP. Yuni Harlinawati


latestnews

View Full Version