Perang melawan narkoba mendapat tantangan baru: yaitu internet. Narkoba sintetik dan narkoba yang menimbulkan halusinasi dapat dibeli melalui internet, kata badan pengawas narkoba Uni Eropa.
Peluang membeli apa saja mulai dari cendawan magic sampai narkoba sintetik yang ngetrend, pemasaran yang agresif dan pemberian label yang salah mempersulit upaya memerangi narkoba di Eropa. Demikian laporan tahunan badan pengawas narkoba Uni Eropa yang berkantor di Lisabon, Portugal.
Laporan European Monitoring Centre for Drugs and Drug Addiction (EMCDDA) menunjukkan bahwa Eropa juga gagal memerangi narkoba keras di Eropa. Lebih dari lima juta warga Uni Eropa dan Norwegia diduga pernah menggunakan kokain dan heroin tahun lalu saja.
Sulit diatasi
Pencarian serampangan di Google terhadap penjual cendawan magic menghasilakn 500 ribu hasil. Jadi tidaklah mengherankan apabila badan pengawas narkoba cemas. Menurut Julian Vincente dari EMCDDA internet sangat mempersulit pendeteksian dan pengontrolan narkoba karena barang-barang yang ilegal kerapkali dibungkus sebagai barang yang legal.
"Perubahan di dunia ini berjalan sangat cepat. Misalnya ada ramuan tumbuh-tumbuhan yang mengandung kanabis sintetik. Ini lima kali lebih keras daripada kanabis natural. Jadi sulit mengontrol substansi-substansi ini, lain daripada obat-obatan."
Menurut penelitian, Spice, yaitu pengganti kanabis sintetik, dijual oleh hampir separo dari 115 penjual online narkoba yang diteliti tahun 2009.
Menumpas pedagang yang membawanya juga semakin sulit karena para penjualnya bertindak dari luar negeri, kata Floor van Bakkum dari badan pencegahan kecanduan Jellinek. "Jadi pemerintah nasional harus menggunakan undang-undang kriminial lintas batas, dan itu sangat rumit," kata Van Bakkum. Tapi dia tidak yakin pasar online akan berkembang pesat mengingat resikonya terhadap penjual dan pembeli.
Resiko tinggi
"Kalau Anda beli online, maka Anda harus mengirim email dan menerima barangnya lewat pos. Kebanyakan orang tidak suka menerima barang ilegal lewat pos karena takut pemerintah melacaknya dan menimbulkan masalah. Jadi menurut saya pasar online untuk barang-barang ilegal tidak terlalu besar," jelas Van Bakkum kepada RNW.
Van Bakkum menambahkan sulit menangkis narkoba-narkoba ilegal di web, kecuali cendawan magic.
Pedagang dunia. Tapi perkembangan online menunjukkan bahwa para pedagang obat bius semakin lihai, kata EMCDDA.
"Para pedagang itu selalu satu langkah lebih cepat daripada kami. Informasi mereka lebih banyak, mereka bekerjasama erat, dan jaringan dunianya lebih banyak," kata Wolfgang Goetz, direktur badan pengawas narkoba Uni Eropa. "Kokain dan kanabis dijadikan satu, maksud saya para pedagang Amerika Selatan bekerjasama dengan pedagang Afrika Utara. Jadi kami harus meningkatkan pengawasan."
Kokain dan heroin masih sangat populer di Eropa, terutama di negara-negara Eropa Barat seperti Spanyol, Denmark dan Britania. "Kokain dan heroin masih merupakan inti masalah narkoba di Eropa." Demikian tulis laporan.
Tren biasanya lebih mencerminkan kepopuleran obat bius tertentu, ketimbang status legalnya, tambah Julian Vincente. Walaupun lebih dari 20 juta warga Eropa diduga menggunakan kanabis tahun terakhir, tapi popularitas kanabis, yang bisa dibeli di kedai-kedai kopi di Belanda, berkurang di negeri kincir angin ini. "Kanabis tidak ngetren lagi. Tapi kokain populer, bisa dibeli dan dikaitkan dengan dunia gemerlap."
[voa-islam/rnw]