View Full Version
Rabu, 30 Dec 2009

Peran Wanita Muslimah Dalam Hijrah Menuju Kejayaan Islam

 

Telah kita pahami bersama bahwa pada prinsipnya permasalahan yang dihadapi Umat Muslim saat ini adalah adanya kesenjangan yang sangat lebar antara Tingginya kemuliaan Islam dan rendahnya SDM umat muslim.

 

Mengutip tulisan Anis Matta dalam bukunya “ Dari Gerakan ke Negara” tak dapat disangkal lagi, bahwa untuk merebut kembali KEJAYAAN ISLAM perlu adanya pembenahan untuk tujuan memperkecil Kesenjangan antara ISLAM dan MANUSIA MUSLIM, melalui  REKONSTRUKSI ULANG  yang meliputi 3 tahapan, dimana wanita Muslimah dapat mengambil peran di dalamnya, yaitu :

 

  1. TAHAPAN AFILIASI  : dengan memperbaharui Keislaman kaum Muslimin dengan memperbaiki pemahamannya kepada Islam. Keislaman yang didasarkan kepada pemahaman dan kesadaran yang mendalam tentang Islam akan menjadikan  kaum Muslimin  dapat memiliki Imunitas yang tinggi untuk menangkal dan  bertahan dari semua bentuk Invasi Budaya, sehingga goncangan sebesar apapun tidak akan mudah mengubah warna kehidupan kaum Muslimin. Tujuan Tahap ini adalah untuk  menciptakan (individu) Muslim yang Shalih dan kokoh aqidahnya.

 

Sebagai Ibu dan calon Ibu yang akan menjadi ‘madraasatul uula’ ( sekolah yang pertama )  bagi putra putrinya, wanita muslimah memegang peran yang sangat strategis dalam pembinaan generasi Islam. Untuk itu tentunya harus dimulai dengan  cara meng ’hijrah’ kan dirinya terlebih dahulu.  Dengan  cara ‘ memperbaharui ’  keislamannya, memperbaiki serta memperdalam  pemahaman dan kesadarannya  tentang Islam. Ia harus dapat menularkan dan mewariskannya kepada anak keturunannya. Hal ini dapat diupayakan dengan cara tidak pernah berhenti menuntut Ilmu. Dimulai dari Ilmu-ilmu yang dapat memperkuat aqidah , memperdalam dan memperluas pemahaman serta wawasan tentang Islam. Selanjutnya bisa ditambahkan dengan Ilmu lain yang juga bermanfaat untuk meningkatkan kualitas SDM pribadi maupun keturunannya.

 

  1. TAHAPAN PARTISIPASI : Setiap (Individu) Muslim yang shalih kemudian dibawa kepada Komunitas Muslim yang besar. Manusia Shalih hasil dari rekonstruksi tahap pertama itu kita leburkan ke dalam masyarakat, agar ia dapat mendistribusi keshalihannya kepada yang lain, agar keshalihan Individual itu berkembang menjadi keshalihan Kolektif.

 

Pada tahap ini wanita Muslimah dapat berperan menularkan keshalihan dirinya kepada lingkungan terkecilnya yaitu keluarga. Penularan keshalihan ini diharapkan dapat diwariskan pula dari generasi ke generasi berikutnya. Selanjutnya dapat diperluas kepada kelompok masyarakat yang lebih besar. Barangkali dengan cara bergabung dalam sebuah organisasi / yayasan/ lembaga yang dapat mendukung tujuan menularkan keshalihan pribadi menjadi keshalihan kolektif.

 

  1. TAHAPAN OPTIMALISASI POTENSI : Menjamin bahwa setiap orang yang berpartisipasi itu benar-benar dapat mencapai tingkat paling optimal dalam memberikan kontribusi kepada Islam. Salah satu sumber kekayaan masyarakat islam adalah keunikan-keunikan Individual dari setiap manusia Muslim, yang apabila potensi-potensi Individual tertuang secara penuh dan membentuk sebuah muara Islam yang sinergis, sebuah gelombang peradaban yang dahsyat akan segera menggemuruh membelah sejarah.

 

Sebagai Ibu yang menjadi pemimpin bagi anak-anaknya, maupun  pemimpin dalam skope organisasi, maka wanita muslimah harus mempunyai kejelian untuk mengenali potensi dan keunikan yang dimiliki masing-masing anaknya atau orang-orang yang berada di bawah kepemimpinannya. Setelah mengenalinya, maka selanjutnya memberikan dukungan yang memadai dan ruang yang cukup bagi berkembangnya setiap potensi tersebut secara optimal kemudian mensinergikannya sehingga dapat memberikan kontribusi yang berarti kepada Islam.

 

Dalam ketiga tahapan Rekonstruksi Ulang diatas, terkandung makna HIJRAH, diawali dari yang bersifat Individu, berlanjut kepada kelompok dan pada akhirnya diharapkan akan berefek secara universal sehingga mampu memberikan kontribusi terhadap teraihnya kembali masa kejayaan Islam.

 

Pertanyaannya, sudahkah diri kita memulai untuk membuat perubahan itu? Jika belum maka tidak ada alasan untuk  menunda lagi, mulailah dari diri sendiri dan mulailah dari sekarang. Insya Alloh niat dan segala upaya kita akan mendapatkan ganjaran dari Alloh bagi orang-orang yang berhijrah, yaitu Rezki yang berlimpah di dunia (An-Nisa: 100, Al-Anfal: 79), Kesalahan dihapus dan dosa diampuni (Ali Imran: 195), Derajatnya ditinggikan oleh Allah (At-Taubah: 20), Kemenangan yang besar (At-Taubah: 20, 100), Tempat kembalinya adalah surga (At-Taubah: 20-22) dan Mendapatkan ridha dari Allah (At-Taubah: 100). Wallahu a’lam.  ( Prima [email protected] )

 

 

 


latestnews

View Full Version