View Full Version
Ahad, 31 Jan 2010

Jangan Mudah Tertipu Krim Pemutih Palsu!

Di  sebuah harian ibukota, sebut saja, Evi, melaporkan teman sendiri ke kantor polisi. Pasalnya, wanita tersebut merasa tertipu  karena dibujuk untuk membeli krim pemutih jualannya. Dengan iming-iming kulit bakal kinclong jika memakai krim pemutih yang dijualnya. Karena yang menawarkan karibnya sendiri, semakin yakinlah ibu rumah tangga ini untuk menggunakan krim pemutih. Apalagi, kata Evi  menegaskan. “Temanku bilang pemutih ini produk klinik kesehatan kulit ternama di kota kami. Tentu saja, aku mau menggunakannya.”

Hasilnya? Wajahnya tidak putih mulus sesuai dengan harapannya. Sebaliknya, kulitnya hancur-lebur. Memerah gak keruan. Tentu ibu rumah tangga ini menyesal telah terbujuk oleh kawannya sendiri.

Pengalaman buruk lainnya dialami seorang gadis desa bernama Rohmah yang memiliki kulit hitam. Mestinya ia merasa bersyukur karena mempunyai kekasih yang menerima gadis lugu ini apa adanya. Terbukti, dengan keseriusan si lelaki berkulit putih yang bernama Edi, bukan nama sebenarnya, meminang Rohmah untuk menjadi istrinya setelah beberapa bulan pacaran. .
 
Ketidakpedean tetap saja ada dalam benak Rohmah. Ia ingin tampil dengan wajah putih dan segar saat menjadi pengantin. Buru-buru dibelinya krim pemutih yang banyak beredar di pasaran. Ingin cantik dengan cara instan, malah jerawat besar bermunculan di wajahnya. Untungnya lagi, sang calon suami merasa tidak risih dengan perubahan wajah sang calon istri. Pernikahan tetap dilaksanakan.

Dan, masih banyak cerita serupa yang memprihatinkan. Dengan banyaknya korban yang diberitakan di berbagai media. Seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi para wanita untuk tetap waspada dan tidak mudah tergoda dengan krim pemutih yang tidak jelas produknya.

...Dengan banyaknya korban yang diberitakan di berbagai media, seharusnya para wanita waspada dan tidak mudah tergoda dengan krim pemutih yang tidak jelas produknya...

Jelas saja, krim pemutih menjadi laris manis di Indonesia karena Negara beriklim tropis menjadikan warganya dominant berkulit sawo matang. Jadi berbagai cara dilakukan kaum wanita untuk mendapatkan wajah yang putih dan mulus. Nyaris merupakan impian perempuan Indonesia. Karena itu, bagi yang tidak menyadari resikonya berlomba untuk memutihkan wajahnya.

Selain ingin memutihkan wajah, banyak wanita memakai krim ini untuk menghilangkan flek-flek hitam di wajah yang diakibatkan oleh berbagai faktor. Yakni lanjutnya usia, usia, alat kontrasepsi, sinar matahari dan yang lainnya. Dengan kebutuhan para wanita akan krim pemutih ini menyebabkan berbagai perusahaan kosmetik berlomba untuk memproduksi  krim pemutih dengan iklan memikat.

Mercury dan Hydroquinone

Celakanya lagi, para pemalsu produk-produk kosmetik tak kalah gencarnya menawarkan krim ini dengan harga  dan komposisi bahan kosmetik yang tidak jelas. Biasanya perubahan kulit pada wajah yang “gagal total” ini karena efek samping dari bahan kimia berbahaya yang terkandung dalam krim pemutih ini. Yang juga akan membahayakan  kesehatan si pemakai.  Seperti bahan mercury dan hydroquinone.

Mercury sering digunakan pada proses elektronilisa. Seperti industri pestisida . Mercury mempunyai daya racun yang sangat tinggi yakni tingkat 5  (dalam skala daya racun 1 hingga 6 ). Artinya, bila penggunaan mercury lebih dari 5 hingga 50 miligram perkilo berat badan tertelan akan mengakibatkan kematian.

Sementara itu, mercury dapat masuk ke dalam tubuh bila tertelan, terhirup, atau terserap lewat kulit. Bila mercury terserap lewat kulit dapat menimbulkan efek samping berupa pembekakan jaringan kulit.  Bahkan, menurut para ahli mercury dapat mengakibatkan gangguan ginjal dan syaraf. Umumnya efek samping mercury pada kulit wajah adalah gatal-gatal, dan warna kemerahan.  Dan, banyak konsumen yang tidak paham bila kandungan mercury ini sangat berbahaya akibatnya bila tersengat langsung sinar matahari.

Kandungan lainnya yaitu hydroquinone pada kosmetik hanya diperbolehkan maksimum 2% . Lebih dari itu termasuk sudah dikategorikan sebagai obat. Itu pun, harus di bawah pengawasan dokter. Yang membahayakan lagi, bila kosmetik ini dihentikan justru akan memberikan respon berlawanan. Yakni, kulit menjadi hitam atau flek-flek bahkan memerah seperti udang rebus.

...krim pemutih yang mengandung zat kimia berbahaya bisa menimbulkan peradangan kulit dan alergi bahkan menimbulkan kanker bila mengendap dalam waktu yang lama di dalam tubuh...

Bila pemakaian hydroquinone yang digunakan melebihi batas atau berlebihan menimbulkan iritasi kulit langsung, dan saat dihentikan kulit kembali seperti semula atau bahkan lebih buruh dari sebelumnya. Akibat lain dari krim pemutih yang mengandung zat kimia berbahaya lainnya bagi kulit bisa menimbulkan peradangan kulit dan alergi. Bahkan menimbulkan kanker bila mengendap dalam waktu yang lama di dalam tubuh.

Untuk itu sebaiknya konsumen lebih teliti dalam membeli serta menggunakan krim pemutih. Apakah ada pencantuman ijin dari Ditjen POM yang ditandai dengan nomor registrasi  pada label produk tersebut.

Nomor registrasi yang dikeluarkan yang dikeluarkan oleh ditjen POM diawali bercak-bercak ditandai CD untuk kosmetik produk dalam negeri . sementara tanda CL untuk kosmetik produk luar negeri. Jadi berhati-hatilah bila membeli produk krim pemutih. Perhatikan label dan ijin dari Ditjen POM. Komposisi bahan kosmetik yang terkandung yang tertera pada kemasan.

Dan, yang tak kalah pentingnya, nikmatilah karunia Allah SWT yang sesungguhnya.  Tidak dipungkiri, pemberian-Nya yang alami jauh lebih cantik dan indah. Sebaiknya jaga dan rawat karunia ini dengan cara wajar yang tanpa harus merubah bentuk serta warna wajah kita. [Herawati Dachlan/voa-islam.com, dari berbagai sumber]


latestnews

View Full Version