Ternyata cara hidup sehat harus jelas, simple, tidak membosankan, dan yang jelas tidak memberatkan, “Anda tak perlu mahal-mahal masuk ke tempat fitness hanya untuk olahraga dan ingin sehat," ujar Steven Blair, PhD, profesor dari the University of South Carolina seperti dilansir WebMD.
Hanya dengan beraktivitas selama 150 menit dalam seminggu, tubuh bisa sehat dan risiko penyakit pun berkurang. "Cukup dengan berjalan, bertaman atau mengerjakan pekerjaan rumah bisa membuat tubuh tetap fit," ucap Blair.
Memasak di rumah juga merupakan alternatif sehat yang murah daripada harus makan di luar. Sebuah survei membuktikan bahwa orang yang sering makan di rumah lebih sedikit yang terkena obesitas dibanding mereka yang sering makan di luar.
Masaklah sesuatu yang murah dan sederhana, Hasil penelitian James Duke, PhD, ahli botani dari Departemen Pertanian Amerika Serikat menunjukkan, sayuran taoge jenis apapun baik, taoge kacang hijau, taoge kedelai, taoge alfalfa maupun jenis taoge lainnya mengandung banyak sekali senyawa fitokimiawi berkhasiat.
Salah satunya kanavanin, jenis asam amino bahan penyusun arginin yang paling banyak tersimpan dalam taoge alfalfa. Kanavanin mampu melumpuhkan bibit kanker leukemia, usus besar dan pankreas.
Estrogen alami yang terdapat dalam taoge berfungsi sama dengan estrogen sintesis, tapi yang ini tanpa efek samping. Estrogen dalam taoge secara nyata dapat meningkatkan kepadatan dan susunan tulang, serta mencegah rapuh tulang (osteoporosis).
Alternatif lainnya bisa didapatkan sayuran beku."Sayuran beku punya kandungan nutrisi yang lebih baik karena setelah dipanen langsung dibekukan sehingga kandungan antioksidannya masih tinggi dibanding sayuran segar yang mudah layu atau rusak," jelas ahli panen, Allyson Mitchell, PhD dari the University of California.
Selain itu cobalah untuk berpikir positif. Kazuo dalam bukunya “The Divine Message of DNA” memberikan resep agar awet muda dan sehat selalu tak lain adalah SELALU BERPIKIR POSITIF. Berpikir positif menurut Heart-math Institute yaitu tidak saja menggunakan otak namun pada saat bersamaan rasakan dalam hati.
Mungkin penting juga untuk kita menghindari stress. Menurut sebuah penelitian di Ohio State University tahun 2008, pikiran gelisah dan tidak tenang dapat memperparah kondisi pada penderita alergi. Hormon stres diyakini memicu produksi imunoglobulin E (IgE), yakni protein dalam darah yang menyebabkan reaksi alergi. (dari berbagai sumber)