Menjadi orang tua tidaklah mudah. Dalam mengasuh anak, orang tua dituntut untuk selalu sabar dan telaten. Namun sayangnya, banyak para orang tua yang belum menyadari akan pentingnya hal ini. Bahkan, terkadang atas nama disiplin, orang tua tidak mampu mengendalikan emosi ini, akhirnya muncul dalam bentuk pukulan atau tindakan fisik terhadap anak.
Sangatlah mudah untuk mengucapkan larangan untuk memukul anak, namun disadari atau tidak, hal ini sulit untuk diterapkan. Namun, dari hasil penelitian menunjukkan, anak balita belum bisa memahami hubungan antara tindakannya yang bandel dalam anggapan orang tua, dengan pukulan yang diterimanya. Anak cuma merasakan sakit karena dipukul tanpa tahu sebabnya kenapa dia dipukul. Kalaupun anak- anak kita tidak lagi melakukan tindakan yang sama, hal ini bukan karena dia menyadari kenakalannya, tetapi karena perasaan takut akan dipukul lagi. Dengan kata lain, pukulan sama sekali tidak bisa mendisiplinkan anak atas kesadarannya sendiri!
Anak balita belum bisa memahami hubungan antara tindakannya yang bandel dalam anggapan orang tua, dengan pukulan yang diterimanya. Anak cuma merasakan sakit karena dipukul tanpa tahu sebabnya kenapa dia dipukul. Kalaupun anak- anak kita tidak lagi melakukan tindakan yang sama, hal ini bukan karena dia menyadari kenakalannya, tetapi karena perasaan takut akan dipukul lagi
Jadi, hindarilah memukul! Memukul hanya akan menyakiti jiwa anak- anak kita. Tindakan ini benar- benar tidak ada gunanya sama sekali bagi anak, kecuali hanya memuaskan emosi orang tua. Dalam menghadapi sikap anak yang bandel atau tidak disiplin, para ahli perkembangan anak menyarankan untuk memberikan peringatan secara halus untuk sebuah hukuman, dan bukan sama sekali hukuman fisik. (rps)