View Full Version
Selasa, 07 Sep 2010

Waspadai Makanan Anda Dihari Lebaran

Isi stoples-stoples kaca berhiaskan pita atau renda warna-warni yang tertata rapi di meja ruang tamu bisa menjadi penggoda luar biasa kala Lebaran tiba. Aneka penganan, mulai biskuit, kue kering, permen hingga mete yang rutin tampil setiap Lebaran bakal tampak begitu menggiurkan untuk dicicipi. Apalagi setelah satu bulan berpuasa, datangnya hari kemenangan tentu terasa layak dirayakan.

Tentu saja, mestinya tanpa berlebih-lebihan. Ingat! Kudapan manis bisa menjadi musuh sempurna bagi tubuh bila tak diimbangi dengan asupan makanan bergizi lain. Diingatkan pula oleh dokter umum Rumah Sakit Islam Surakarta (RSIS), dr Huda El Adha. Kebiasaan kunjung-mengunjungi kala Lebaran tiba, bisa bikin keseimbangan asupan makanan kita kendor.

Kudapan manis bisa menjadi musuh sempurna bagi tubuh bila tak diimbangi dengan asupan makanan bergizi lain.

Maklum saja, mencicipi makanan saat berkunjung di rumah kerabat atau handai-tolan merupakan bagian dari penghormatan tamu kepada tuan rumah. Alhasil, simpul Huda, seseorang sudah mengonsumsi kudapan manis secara berlebihan setelah berkunjung ke rumah kerabat yang ke sekian. “Sulit juga untuk menolak mencicipi makanan. Meskipun hanya sedikit tapi ketika itu dilakukan di beberapa tempat maka asupan makanan manis di dalam tubuh juga bertambah,” tuturnya

Padahal mengonsumsi makanan manis berlebihan bisa berdampak negatif terhadap tubuh, utamanya bagi mereka yang memiliki bakat diabetes. Itu pasalnya, Huda menyarankan setiap orang menghitung asupan makanan manis mereka dan menyesuaikannya dengan kebutuhan kalori setiap harinya. Dengan begitu, kudapan manis dapat diimbangi dengan makanan bergizi lain yang kaya serat, vitamin dan mineral.
Selain makanan manis, sambung dia, minuman bersoda dan sirup juga memberikan kontribusi untuk meningkatkan gula darah dalam tubuh secara drastis. “Mencicipi boleh tapi jumlahnya harus dibatasi sehingga tidak berakibat buruk bagi tubuh,” paparnya.

Tak hanya makanan manis yang kerap kali disajikan kala Lebaran tiba. Camilan berupa mete dan melinjo juga rutin tampil sebagai penyambut tetamu yang datang. Terkait penganan mirip kacang-kacangan itu, Huda mengingatkan penderita asam urat untuk tak sembarangan mengonsumsi. Karena kandungan dari kudapan itu justu akan membuat syaraf-syaraf di bagian persendian menegang dan membuat tubuh kaku. “Harus tetap hati-hati mengonsumsi makanan jangan sampai berlebihan,” papar dia.

Camilan berupa mete dan melinjo sebaiknya dihindari oleh penderita asam urat. Karena kandungan dari kudapan itu justu akan membuat syaraf-syaraf di bagian persendian menegang dan membuat tubuh kaku.

Selain sajian aneka jajanan itu, makanan utama pada saat Lebaran yang biasanya terdiri atas santan dan daging juga patut diwaspadai. Menurut dokter umum Rumah Sakit Kasih Ibu Solo, dr Tatuk Himawan, tubuh membutuhkan gizi sempurna. Apabila komponen yang dibutuhkan tubuh tidak terpenuhi maka stamina dipastikan akan mudah melemah. Saat kondisi tubuh tidak fit maka flora normal yang berada dalam tubuh akan menjadi patogen yang menyerang tubuh. Kondisi inilah yang sering terjadi pada saat Lebaran. Hal itu lantaran pola makan atau konsumsi terhadap makanan sehat belum menjadi bagian dari kebiasaan masyarakat.

“Bisa dipastikan tren pasien rawat inap pascalebaran bakal meningkat, selain keletihan saat mudik juga dipengaruhi pola makan yang sembarangan,” ungkapnya

Pascalebaran, jenis penyakit yang kerap berjangkit adalah diare, lantaran makanan yang disajikan biasanya spicy berbumbu rempah-rempah dan bercita rasa pedas yang kuat.

Pascalebaran, jenis penyakit yang kerap berjangkit adalah diare, lantaran makanan yang disajikan biasanya spicy berbumbu rempah-rempah dan bercita rasa pedas yang kuat. Dalam kondisi tubuh yang sedang beradaptasi dari rutinitas puasa memasuki kembali pola makan normal tiga kali sehari, jenis asupan makanan tersebut menjadi hal penting yang harus diperhatikan.

Selain hal tersebut, sambung dia, tangan yang kotor saat menyantap makanan juga membuat bakteri dan kuman ikut masuk dalam tubuh dan mengakibatkan diare. “Kadang saat diminta mencicipi kue dan makanan lainnya, lupa untuk mencuci tangan sementara tangan yang kotor bisa ditempeli kuman dan bakteri,” jelasnya.(rps/sp)


latestnews

View Full Version