View Full Version
Sabtu, 30 Oct 2010

Bila Miss V Terasa Kering

Vagina kering adalah masalah yang dapat mempengaruhi perempuan dari segala usia, meskipun biasanya lebih umum terjadi setelah perempuan menopause. Vagina kering dialami oleh sekitar 17 persen perempuan antara usia 18 sampai 50 tahun dan dengan jumlah yang lebih tinggi dari wanita postmenopause di atas 51 tahun.

Vagina kering adalah kondisi medis yang mana vagina tidak dapat menghasilkan lendir pelumas yang cukup.

Meskipun bukan kondisi yang serius atau mengancam jiwa, kekeringan vagina bisa menyakitkan dan menyebabkan peningkatan risiko infeksi saluran kencing.

Infeksi saluran kencing dapat mengakibatkan komplikasi lain, seperti infertilitas (ketidaksuburan) dan kehamilan ektopik (di luar kandungan).

Kelembaban di vagina berasal dari pelumasan yang dihasilkan oleh kelenjar dalam leher rahim. Kelembaban yang dihasilkan di leher rahim bergerak melalui vagina, membantu menghilangkan sel-sel mati dan menjaga vagina bersih.

Ketika seorang perempuan terangsang secara seksual, kelenjar Bartholins yang terletak di pintu masuk ke vagina, menghasilkan kelembaban tambahan yang membuat seks lebih nyaman. Jika kelembaban yang cukup tidak diproduksi, seks bisa menjadi tidak nyaman atau bahkan menyakitkan.

Faktor-faktor yang menyebabkan vagina kering antara lain stres, tingkat estrogen rendah, obat-obatan tertentu (obat flu dan antidepresan) dan juga penggunaan produk pembersih organ intim yang beraroma atau bahan kimia lainnya.

Selain menyebabkan sakit ketika berhubungan seks, vagina kering juga dapat menyebabkan sakit saat melakukan kegiatan rutin seperti berdiri, duduk, berolahraga atau buang air kecil.

Gejalanya seperti nyeri terbakar atau menyebabkan gatal. Bibir vagina mungkin menjadi lebih tipis atau perubahan dalam bentuknya, cairan vagina dapat berubah warna atau memiliki sedikit bau.

Dilansir Ehow, berikut perawatan dan pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi vagina kering:

1. Hindari bahan kimia pada vagina
Hindari penggunaan sabun atau bahan pembersih kimia yang dapat mengganggu kondisi alami vagina. Pastikan bahwa semua sabun dan produk higienis feminin memiliki pH seimbang dan tidak diberi wewangian.

2. Makanan tinggi asam lemak
Makanan tinggi asam lemak dapat membantu dalam memproduksi pelumasan vagina tambahan, seperti abu mentah, biji wijen, biji bunga matahari dan ikan (terutama salmon, mackerel dan tuna) yang tinggi asam lemak.

Suplemen vitamin A dan B, juga betakaroten memiliki kadar tinggi asam lemak omega 3. Vitamin E juga bisa menjadi pilihan tambahan asam lemak.

3. Isoflavon
Anda juga harus makan makanan yang mengandung isoflavon, yang dapat membantu mengatur kadar hormon. Makanan tinggi isoflavon seperti biji rami, kedelai, ceri, kacang-kacangan, apel dan seledri.

4. Minum air
Minum banyak air, menghindari minuman alkohol, kafein dan lain yang cenderung memiliki efek pengeringan. Membatasi karbohidrat tepung putih dan gula juga dapat membantu. (sydh/dtk)


latestnews

View Full Version