Beruntung bagi anak-anak yang suka bersepeda ke sekolah. Apa pasal? Sebuah riset di Spanyol mengungkap pelajar baik laki-laki dan perempuan yang terbiasa bersepeda ke sekolah memiliki kemampuan matematika dan verbal yang baik ketimbang teman-teman mereka yang berangkat ke sekolah menggunakan bus jemputan atau diantar orang tua.
"Meski tidak jelas apakah perjalanan jauh atau latihan secara umum atau beberapa faktor lainnya seperti bermain juga membentuk kemampuan serupa," komentar Dr Francois Trudeau dari peneliti dari du Québec à Trois-Rivieres Université seperti dikutip Alarabiya. Trudeau menjelaskan selama ini anak-anak dan remaja sedikitnya mendapatkan porsi olahraga selama satu jam setiap hari. Porsi olahraga yang dimaksud bisa berupa jalan cepat atau jogging.
Namun, tambah dia, sekitar separuh anak-anak dan remaja di AS cenderung sedikit menyisakan waktu untuk memasukan porsi olahraga dalam rutinitas keseharian. "Otak remaja mengalami perubahan penting dalam struktur dan fungsi, dan banyak peneliti percaya bahwa aktivitas fisik memiliki efek positif seperti meningkatkan aliran darah ke otak, konsentrasi, memori, dan faktor-faktor kunci lain yang terkait dengan belajar," paparnya.
Diawal tahun, studi serupa yang juga dilaksanakan di Spanyol menyarankan kepada anak-anak dan remaja untuk berolahraga diluar jam sekolah. Saran itu merujuk pada hasil tes yang menyimpulkan anak-anak dan remaja yang berolahraga diluar jam sekolah memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik ketimbang teman sebayanya yang jarang berolahraga diluar jam sekolah.
Guna memastikan keabsahan hasil kedua riset awal, Dewan Riset Spanyol menganalisa data 1.700 remaja Spanyol yang tinggal di perkotaan. Oleh tim riset mereka ditanyakan perihal bagaimana mereka sampai menuju sekolah. Tim riset mencatat 65 persen remaja mengatakan bersepeda atau berjalan ke sekolah. Tak hanya itu, tim riset juga mencatat perempuan memiliki rata-rata tes kognitif terbaik ketika sebagian dari mereka yang beraktivitas fisik lebih banyak ketimbang teman sebayanya.
Studi lain di Swedia mencatat hal serupa. Disebutkan anak-anak laki-laki terbilang aktif ketimbang perempuan namun ketika aktivitas fisik anak laki-laki terbatas maka tak akan beda dengan perempuan. Meski begitu, perbedaan kapasitas otak Laki-laki dan perempuan tentu berpengaruh terhadap keinginan beraktivitas fisik antar keduanya.
Trudeau menambahkan berjalan kaki atau bersepeda ke sekolah sering memakan waktu lebih lama daripada naik mobil atau bus, akantetapi dapat menyediakan waktu cukup untuk merenungkan dan mempersiapkan mental. "Hal itu yang menguntungkan mereka," ujarnya (sydh/republika)