View Full Version
Rabu, 15 Dec 2010

''Dek.. Kak.. Jangan Bertengkar Terus !''

Pertengkaran antara kakak-adik umum terjadi. Hal ini selaras dengan pendapat Fabiola P. Setiawan, M.Psi dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia, Jakarta. Meski demikian pertengkaran antarsaudara kandung ini bisa dikurangi dengan beberapa cara berikut,

Ayo Kurangi Pertengkaran!

1. Bantu anak untuk menemukan keunikan yang dimiliki masing-masing anak sehingga mereka tidak perlu merasa iri dengan bakat yang dimiliki kakak atau adik. Misalnya, kakak jago melukis dengan baik, sementara adik bisa berenang dengan cepat. Orangtua dapat mengajak kakak untuk mendukung bakat adik, demikian pula adik dapat memberikan apresiasinya terhadap bakat yang dimiliki sang kakak.

2. Hindari sikap favoritism, atau lebih menyukai salah satu anak. Hindari juga sikap membandingkan kakak dan adik yang dapat memperuncing hubungan antara mereka karena merasa tersaingi.

3. Persiapkan kakak jika akan mendapat adik baru. Persiapan yang kurang matang dapat membuat kakak merasa adik merebut perhatian orangtua yang semula hanya ditujukan untuk dirinya. Jarak ideal untuk memberikan adik ketika sang kakak berumur 3,5-5 tahun, dimana anak mulai belajar untuk berbagi perhatian.

4. Lakukan aktivitas bersama seluruh anggota keluarga yang dapat meningkatkan kerjasama dan kebersamaan, seperti; piknik, berkemah, dan melakukan permainan bersama. Sehingga mempunyai rasa saling memiliki dan mengasihi satu sama lain.

Bagaimana dengan Orangtua?

1. Apabila pertengkaran kakak-adik masih ringan, berikan kesempatan kepada mereka untuk mengatasi pertengkaran dan menemukan solusi secara mandiri tanpa bantuan orangtua atau orang dewasa lainnnya.

2. Orangtua dapat menjadi penengah yang mengajarkan kakak-adik untuk melakukan negosiasi demi menemukan solusi terbaik. Tapi bukan untuk mencari siapa yang salah atau benar.

3. Ajarkan kakak-adik untuk mengungkapkan isi hati tanpa menyakiti satu sama lain. Misal, dengan menuliskan surat, menggambarkan kemarahannya, atau mengungkapkannya secara langsung. Dampingi anak ketika mengungkapkan kemarahannya secara langsung, ajarkan untuk bersikap asertif (mengatakan apa yang dirasakan dan dipikirkan) tanpa disertai perilaku yang agresif (membentak, memukul, menendang, dan sebagainya).

4. Adakan waktu khusus dengan kakak-adik secara teratur untuk membicarakan cara-cara tepat yang dapat dilakukan ketika mereka terlibat pertengkaran. Berikan mereka kesempatan untuk menemukan sebanyak-banyaknya solusi yang dapat memecahkan masalah yang ada.5. Berikan penghargaan berupa pujian, belaian, atau pelukan kepada keduanya jika kakak-adik mampu menyikapi perbedaan pendapat maupun konflik yang dihadapi dengan sikap yang matang.

(sydh/okz)


latestnews

View Full Version