Kasih sayang dalam rumah tangga tumbuh karena adanya kebersamaan. Rasa saling memiliki dan menghargai akan menciptakan sebuah kehangatan. Namun tidak selalunya kebahagiaan itu muncul dalam hunian rumah. Keramahan dan kehangatan seketika berganti dengan sebuah suasana yang gersang saat sikap suami kepada keluarganya berubah menjadi galak dan tidak ramah.
Betapa banyak suami yang menghabiskan dan menghamburkan senyum mereka untuk orang asing diluar sana atas nama tuntutan tugas. Ya, mereka begitu sangat manis bahkan tanpa dimintapun akan dilaksanakan.
Betapa banyak suami yang dengan sangat rela mempersembahkan keramahan terbaiknya untuk para atasannya demi kelegaan mereka.
Betapa banyak suami yang memberikan kehalusan bahasanya kepada orang orang asing yang hanya beberapa menit, jam atau hari mereka kenal, untuk melancarkan berbagai kepentingan mereka.
Namun betapa disayangkan ketika mereka telah menemui orang orang terdekatnya, yaitu keluarga, anak dan istri, Kehangatan itupun habis tak tersisa, berganti dengan segudang amarah yang dibalut dengan alasan capek.
Padahal setiap hari orang orang terdekat mereka itulah yang senantiasa menunggu dan memperhatikan mereka. Istrilah yang tetap menerima anda pulang dengan hati terbuka tanpa ada complain seperti yang dilakukan atasan anda dikantor, anak-anaklah yang tetap menyambut kedatangan ayah ayah mereka, jagoan mereka sebagai orang yang sangat berjasa untuk keluarga, walau kegagalan melingkupi anda.
Sikap suami yang galak dan tidak ramah bisa memicu depresi pada istri mereka, karena wanita memang diciptakan untuk cenderung menggunakan perasaan dalam bersikap dan berpikir. Sebaliknya, sikap suami yang hangat dan positif dapat mengurangi dampak negatif dari semua itu.
Dan jika istri yang depresi sudah mulai menunjukkan sikap permusuhan kepada suami, maka para kepala keluarga ini pula yang akan menerima dampak negatif, ditambah lagi dengan berbagai kejadian yang memicu stres. Akibatnya, suasana dalam rumahtangga akan semakin kacau dan tingkat depresi pihak istri akan semakin parah.
Hidup hanya sekali, dan memberikan yang terbaik dari yang kita bisa untuk orang orang yang selalu menyayangi kita, adalah solusi terbaik untuk kebahagiaan. Apakah anda akan berkata ya, apabila muncul pertanyaan, andakah salah satu anggota ISGI (ikatan suami galak sama istri)?. Tidak ada guna menghamburkan waktu untuk sesuatu yang menyakitkan dan menghancurkan.
Betapa Allah maha lembut dan selalu mengajarkan kelembutan, dan Nabi Muhammad SAW juga menasehatkan
“ Yang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik (perlakuannya) terhadap istri-istrinya dan aku adalah yang terbaik di antara kalian terhadap istri-istriku.”
Rasullullah SAW juga bersabda:
“ Tidak ada yang memuliakan wanita dengan sejati kecuali laki-laki yang pemurah (dermawan) dan tak seorangpun yang menghina mereka (wanita) kecuali laki-laki yang kasar.”
Suami istri akan menua bersama, menghabiskan sisa waktu hidup berdua, dan selalu berbagi suka dan duka. ramah, manis dan santun akan membahagiakan hati para istri dan itu berarti juga kebahagiaan bagi diri anda sendiri serta seluruh keluarga.
(syahidah)