Sebagai pemimpin rumah tangga, lelakilah yang berisiko mengalami stress yang tinggi. Benarkah? Tidak Juga
Sebuah riset yang digagas Organisasi Stroke di Inggris berkata lain. Dalam riset disebutkan 50 persen perempuan di Inggris merasakan stres diluar kontrol atau dua kali lipat laki-laki. "Satu dari tujuh warga Inggris mengalami stres berat," ungkap survei tersebut seperti dikutip Telegraph.
Para ahli mengatakan stres yang terjadi segera merembet pada peningkatan tekanan darah dan berujung pada stroke. Menurut para ahli, pola makanan tak sehat dan kurangnya olahraga juga berkontribusi meningkatkan resiko stroke.
"Hanya sedikit individu yang berolahraga 30 menit per minggu. Seperempat dari mereka bahkan mengatakan tidak pernah berolahraga. Tak hanya itu hampir 40 persen dari mereka tidak memperhatikan pentingnya olahraga dan resiko stroke," ungkap survei tersebut.
James Beeby, dari organisasi Stroke Inggris mengatakan hasil survei menunjukan angka yang mengkhawatirkan. Masyarakat dinilainya harus lebih perhatian lagi terhadap gaya hidup mereka.
(sydh/dtc)