Banyak manusia mengartikan bahwa kebahagiaan hidup akan terasa sangat sempurna saat kelezatan kemewahan itu sudah berada digenggaman. Ketika kemewahan hadir,maka kekayaan, kehormatan, dan kesenangan pun menglingkari hari-harinya. Ya, memang begitulah sifat manusia yang pasti menginginkan segalanya tercukupi, segalanya serba tersedia dan lengkap untuknya.
Namun sayangnya, banyak diantara mereka yang menghabiskan hari -harinya dengan begitu saja hanya untuk berpeluh demi menggapai semua itu. Bahkan ada yang sampai menghalalkan segala cara demi mengumpulkan harta atas rujukan gengsi dan nafsu mereka. Perlombaan mereka sungguh hebat dan dahsyat mulai dari yang menggelikan hingga yang begitu mengerikannya. Bahkan kemewahan hidup bisa menggiring manusia bertingkah polah lebih hina daripada hewan.
...Atas rujukan gengsi dan nafsu, kemewahan menjadikan mereka sebagai peserta "Perlombaan" yang sungguh hebat dan dahsyat mulai dari yang menggelikan hingga yang begitu mengerikannya. Tak jarang pula, kemewahan menggiring manusia bertingkah polah lebih hina daripada hewan...
Sebuah kemewahan nyatanya menjadi magnet yang sangat ampuh dalam memberikan godaan dan melalaikan. Salah satunya adalah lewat penghormatan. Kemewahan memberikan mereka citra dan kebanggan tersendiri bagi para pemiliknya. Orangpun akan dianggap memandang segan kepadanya. Namun beberapa manusia tidak menyadari, betapa semunya semua itu. Penghormatan yang mereka dapatpun akan segera hilang seiring dengan terkikisnya kemewahan hidup mereka. Ketika diri tak lagi memiliki apapun, maka siapa yang akan memandang dan mengagungkannya. Sungguh sangat menyedihkan sekali.
Kemewahan telah menghipnotis mereka dalam tidur lelap diatas kasur yang empuk dan nyamannya ruangan, sehingga sholat malam merekapun berlalu begitu saja. Atau malah sebaliknya, kemewahan telah mencuri waktu berharga dalam istirahat mereka lewat insomnia. Mereka kesulitan bahkan untuk hanya sekedar tidur gara-gara takut kekayaannya diambil dicuri.
...Kemewahan telah mengisolasi mereka dalam tingginya pagar rumah dan sempitnya hati, sehingga mereka merasa sudah sangat cukup dengan diri sendiri dan melupakan silaturahmi. Kasihan sekali, karena faktanya mereka adalah sendiri, dan hanya sendiri. Hanya ditemani harta mereka yang hanya sebuah benda mati..
Kemewahan telah mengisolasi mereka dalam tingginya pagar rumah dan sempitnya hati, sehingga mereka merasa sudah sangat cukup dengan diri sendiri dan melupakan silaturahmi. Kasihan sekali, karena faktanya mereka adalah sendiri, dan hanya sendiri. Hanya ditemani harta mereka yang hanya sebuah benda mati.
Kemewahan telah menghabiskan investasi yang begitu berharga dalam hidupnya, waktu. Karena kemauan nafsu untuk terus mengumpulkan harta, maka jatah umur merekapun habis tanpa mereka menyadarinya. Waktu, sesuatu yang jika telah pergi tak akan pernah bisa kembali, dan sangat disayangkan ketika mereka sadar di akhir usia bahwa mereka telah menukar sikap mereka tersebut dengan sesuatu yang justru sangat lebih berharga dari kemewahan yang mereka perjuangkan. Kebersamaan, sikap rendah hati, dan kasih sayang nyatanya tidak terbeli oleh harta mereka.
...Mendewakan duniawi dan sebagainya hanyalah menjadikan kita budak. Ya, budak atas nafsu dan keinginan yang tidak akan pernah ada batasnya...
Lalu mengapa kita lalu tidak mengubah pola pikir kita bahwa kekayaan adalah bukan segala-galanya.Mendewakan duniawi dan sebagainya hanyalah menjadikan kita budak. Ya, budak atas nafsu dan keinginan yang tidak akan pernah ada batasnya.Ketika manusia sudah dapat memenuhi sebuah jurang dengan kekayaannya, maka pasti mereka akan menginginkan jurang yang lain untuk terisi dengan hal yang sama.
Maka kesyukuran menjadikan kita pribadi yang bijak dalam keadaan kita bergelimang kemewahan atau kekurangan sekalipun. Ketika kita memiliki mobil,kita sangat bersyukur dibanding melihat yang berpanas-panas naik motor.Ketika naik motor kita bersyukur dibanding orang yang berpeluh karena mengayuh sepeda,Ketika naik sepeda kita bersyukur daripada orang yang berjalan kaki.Ketika berjalan kaki,kita bersyukur daripada melihat orang yang naik kursi roda dan didorong oleh seseorang dibelakangnya.hmmm..itulah hidup.
...Ada kalanya hedonisme itu menyenangkan,tetapi lebih menyenangkan lagi jika kita dapat mensyukuri karunia NYA dan dapat hidup sederhana nisacaya hal itu yang akan lebih kekal. Kehidupan hedonisme terkadang sangat mengenakkan untuk beberapa saat,tapi yakinlah hal itu takkan berlangsung lama....
Memang segala- galanya butuh uang, tapi uang bukanlah segala-galanya. Dan ternyata banyak hal didunia ini justru terlalu banyak hal yang tidak bisa dibeli walaupun kita bergelimang kemewahan. Dan ternyata juga, kesyukuran atas apapun yang Allah berikan kepada kita menjadikan kita sangat tercukupi dan damai. Jangan berfikir bahwa hedonisme itu buruk dan anti hedonisme itu yang terbaik. Ada kalanya hedonisme itu menyenangkan,tetapi lebih menyenangkan lagi jika kita dapat mensyukuri karunia NYA dan dapat hidup sederhana nisacaya hal itu yang akan lebih kekal. Kehidupan hedonisme terkadang sangat mengenakkan untuk beberapa saat,tapi yakinlah hal itu takkan berlangsung lama.
(Syahidah)