View Full Version
Jum'at, 07 Oct 2011

Putuskan Mata Rantai Kesakitan Dimasa Lalu Dengan Ikhlas

Ikhlas dalam berbuat adalah tidak masalah bagimu untuk dimaki ataupun dipuji atas apapun yang telah kau lakukan. Bukankah hatimu sediri telah tersenyum seraya bangga serta mengucap syukur bahwa kau telah melakukan yang terbaik yang kau bisa, dan Allah pun insyaallah menghargai setiap kebaikan dan niat tulus yang bahkan teralfa dari penglihatan manusia.

Ikhlas adalah saat kau menyambut pukulan dari lawanmu dengan kelembutan sifat yang menyejukkan, bahkan bagi batinnya sendiri. Lihatlah betapa seseorang yang jahat kepada kita ternyata sedang tidak mengerti arti sebuah cinta kasih. atau mungkin dia tidak tahu bagaimana cara mengekspresikan dan meredam amarahnya sendiri, sehingga hanya sembarang cara dia gunakan untuk sekedar merepresentasikan protes jiwanya.

Ikhlas adalah tentang mengerti lawanmu yang begitu berambisi mengalahkan dan menyakitimu. Kasihanilah dia dengan kasih sayang, yang karena dia tidak mengetahui bahwa bumerang yang dilemparnya kepadamu tersebut akan berbalik lebih membabat habis kehormatan dan martabatnya sendiri.

Ikhlas dalam menyadarkan adalah tuturkan perkataan yang lembut, seakan kau perlakukan lawanmu seperti kau ingin seperti orang lain memperlakukanmu. Bahkan Allahpun maha lembut dan mencintai kelembutan. Jikapun kau harus mengambil batas yang jelas dan tegas atas sebuah tindakan, lakukan dan jelaskan kepadanya bahwa inilah bentuk kasih sayangmu terhadapnya yang meskipun sedikit sakit namun akan berakibat baik baginya.

Ikhlas dalam memaafkan adalah kau telah sepenuhnya memberikan senyum kepada lawan yang telah menyayat masa lalumu, dan kemudian merangkulnya kembali sebagai kawan baikmu. MasyaAllah, hal ini tidaklah mudah, namun apa yang sulit bagi orang yang sedang jatuh cinta. Bahkan hal yang di luar nalar sekalipun dapat dijangkaunya karena kedalaman cintanya. Dan jatuh cinta mu kepada Allah telah dan akan selalu mengindahkan hari- harimu, bahkan untuk sesuatu yang tiada pernah mampir di pikiranmu sebelumnya.

Dan... tidak ada manusia yang mulia... yang tidak memaafkan.

Ikhlas tiada terdefinisikan oleh kata namun hanya bisa dirasakan oleh hati yang akan sangat terasa damai dalam melewati jalur takdir berikutnya. Karena ikhlas pula lah yang telah memutuskan mata rantai keburukan masa lalu yang tetap menyangkut dan menodai masa depan.

Ikhlas itu meringankan walaupun melakukannnya adalah sangat berat untuk dilakukan. Tapi bukankah hidup adalah memang perjuangan. Dan ikhlas adalah memang sebuah keistimewaan. Dia hanya tumbuh pada ladang hati yang subur oleh cinta kepada Allah serta penuh dengan kebijaksanaan.

Bahkanpun ada ikhlas dalam membenci. Yaitu adalah kau membenci sesuatu yang nyata- nyata tidak disukai Allah. Bahkan mungkin manusia mempunyai kecenderungan nafsu yang justru menyukai sesuatu yang hina. Namun jika hati sudah tertaut kepada Allah, maka kemudahan untuk memunculkan hal tersebut insyaAllah akan lebih termudahkan. Maka jika kebencian dan kesakitan itu masih ada, paling tidak tanyakan kepada diri, apakah kebencian itu murni karena Allah?

(Syahidah/Voa-Islam.com)

 


latestnews

View Full Version