Oleh: Ust. Denok Aji Murti
Al-Rijal Qowammun ‘Ala al-Nisa'....lelaki itu pemimpin atas wanita... dari sini seorang lelaki wajib menunjukkan qawamahnya (sifat kejantananya)...dari sini seorang pria harus berperan penting dalam keluarganya dan dari sini juga seorang suami harus bertanggung jawab dalam mengarungi episode kehidupan yang dijalani bersama keluarganya...
Tapi dari sini pula muncullah beberapa suami yang sok kuasa dan sok sibuk serta sok benar.. sehingga...memandang sebelah mata "suara hati" istrinya, di mana kadang seorang wanita ingin di dengar keluhannya..
Wahai para suami inilah keluhan-keluhan para istri yang pernah tersampaikan kepada kami... Kami membaca keluhannya dengan mata kepala kami. . . kami mendengar keluhan dan curhatannya dengan telinga kami. . . semoga kita bukan termasuk suami yang acuh tak acuh terhadap kondisi istri kita...
1. Pak yai… Suamiku tidak bersemangat belajar islam, tidak perhatian dengan keluarganya dalam mengkontrol ibadah kami. Kami dibiarkan dan tak diacuhkan dengan alasan sibuk bisnis... Akhirnya suami sama sekali cuek dalam mengajak kami mempelajari Islam. Padahal saya mendambakan seorang suami yang semngat dalam memahami Islam sehingga keluarga kami berhiaskan sunah-sunah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam … mohon solusinya pak yai!!!
. . . Padahal saya mendambakan seorang suami yang semngat dalam memahami Islam sehingga keluarga kami berhiaskan sunah-sunah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam …
2. Pak Yai,,, sudah hampir sebelas tahun kami menikah. Anak-anak kami masih kecil & lucu-lucu. Sunguh hatiku bahagia dan sangat berharap mereka kelak akan jadi anak yang sukses. Tetapi..SUAMIKU tidak pernah memperlakukanku dengan baik. Dia sering kali merendahkanku di depan orang lain. bahkan saat berduapun dia sama sekali tak menghargaiku, seakan-akan saya cuma barang yang tiada berguna... doakan sabar untuk saya Pak Yai.
3. Pak Yai,,, Al-Hamdulillah, sekarang kami telah dikarunia dua anak. Kami tinggal bersama keluarga besar kami. Sebagai menantu saya hanya bisa diam. Karena namanya seorang menantu wanita bila banyak bicara nanti di kira sok menguasai harta suami. Tapi yang tejadi, suamiku sama sekali tak paham urusan wanita. Dia hanya menjatahku uang nasi saja, sehingga yang terjadi seringkali saya strees menghadapi masalah finansial. Padahal penghasilan suamiku luar bisa banyak. Yang kurasa, suamiku sangat BAKHIL, TERLALU HITUNGAN, DAn SEAKAN-AKAN TIDAK PERCAYA DENGaN ISTRI TENTANG BAB UANG. Saya dianggap bagai karyawan yang tiap kali belanja saya harus berdebat tentang jumlah uang… Innalilahi,,, semoga saya sabar menghadapi suamiku … mohon solusi Pak Yai...
. . . Yang kurasa, suamiku sangat BAKHIL, TERLALU HITUNGAN, DAn SEAKAN-AKAN TIDAK PERCAYA DENGaN ISTRI TENTANG BAB UANG. . .
4. Pak Yai,,, sebagai seorang wanita, saya pingin sekali bisa berpenampilan yang kece tapi tetap Islami, sehingga saya bisa selalu menjaga penampila saat keluar rumah. Bukan untuk ingin dipuji orang lain… Sama sekali bukan. Tapi dengan saya tetap menjaga penampilan agar orang tahu kalau suami sayaperhatian sama istrinya,,, sehingga orang tidak berpikir macam-macam. Tapi sebaliknya.. SUAMIKU JUSTRU TIDAK MAU MACAK (berdandan), TAK ACUH DENGAN PENAMPILANYA, BAU DAN SEMAUNYA SENDIRI.. PADAHAL KAMI PARA WANITA JUGA INGIN MEMANDANG SUAMI KAMI BERPENAMPILAN INDAH agar kami bisa menikmati tampaNnya suami kami, meski umur pernIkahan kami sudah hampi 15 tahun, apakah pernikahan yang sudah lama harus melupakan dandanan?
5. Pak yai,,, sy adalah seorang istri yang mencoba ingin menjadi terbaik bagi suami saya, saya sangat paham kalau diri ini penuh dengan kekurangan, hanya saja, yang saya tak terima SUAMI SAYA SERING NGANCAM SAYA TUK MAU NIKAH LAGI (POLIGAMI),,, saya sih setuju saja Pak Yai, itu adalah Syari’at..Dosa kalu saya nolak,,,tapi sy mohon itu suami NGACA DULU DICERMIN YANG BESAR, PANTES KAGAK ORANG KAYA DIA POLIGAMI, bawa-bawa Sunah Nabi segala lagi, Maa Syaa Allaah...padahal dia saja islam saja kagak paham… Sholat saja jarang-jarang… Sungguh hati saya sakit Pak Yai…
6. Pak Yai,,, saya dan suami sudah saling mengenal sebelum jauh kami menikah, sehingga bagi saya dia adalah Soulmate-ku… Tapi karena ada beberapa kesalahan yang saya lakukan, sekarang sering kali dia MENGANCAMKU TUK MENCERAIKAN saat cekcok... Padahal saya berharap dalam hidupku tidak terjadi perceraian, tapi suamiku sering kali mengancam diriku dengan kalimat CERAI…CERAI…DAN CERAI...
7. Pak Yai,,,, kami adalah keluarga yang cukup lumayan dalam taraf ekonomi, tapi sy gelisah, karena suamiku dalam mencari nafkah tidak melihat HALAL-hARAM. Memang sih kerja sumaiku adalah halal. Hanya saja dalam mencari ceperan dia masuk dalam wilayah HARAM. Akhirnya penghasilan suami saya tercampur antara yang halal dan haram. Padahal saya khawatir makan barang haram...
8. Pak Yai,,, terus terang saya iri dengan istri pak yai, karena yang terjadi di keluargaku adalah kepenatan. Saya senang melihat pak yai dan istri terlihat romantis, dialog berdua. Terjadi dua arah dalam komunikasi.. asyik terlihat. Tapi yang terjadi di keluagaku..SUAMIKU OTORiTER, HANYA SUAMIKU YANG SELALU MEmUTUSKAN TANPA ADA MUSYAWaRAH…APALAGI DIALOG…SAMA SEKALI TAK ADA. SUAMIKU SERING MEMUtUSKAN DENGAN NAFSUNYA SENDIRi TANPA MAU MENGAJAK BERDIALOG DAN DISKUSI ISTRINYA.
. . . SUAMIKU OTORiTER, HANYA SUAMIKU YANG SELALU MEmUTUSKAN TANPA ADA MUSYAWaRAH…APALAGI DIALOG…SAMA SEKALI TAK ADA. . .
9. Pak Yai,,, Saya sangat SEBEL DENGAn SUAMIKU KARENA HOBINYA HUTANG SANA HUTANG SINI. Saya jadi malu. Dia pintar bersilat lidah. Tiap kali bicara saya kalah tapi dia tak berhenti tuk cari mangsa berhutang. Hampir semua rekanan dan tetangga di hutangin… Yang ngeri lagi dan buat saya malu, biasanya mereka menagihnya ke saya...
10. Pak Yai,,, sebagai seorang istri, saya pingin sekali mengulang masa-masa indah saat pertama menikah. Sekarng suamiku jauh dari kata romantis. Saya pingin sekali suamiku MEMUJIKU KEMBALI, MENGUCAPKAN KATA KATA ROMANTIS, MENYANJUNGKU DAN MENGUCAPKAN KATA CINTA SERTA KALIMAT KALIMAT MENGHIBUR LAINNYA,,,Sungguh saya ingin suamiku mau tuk mengucapkan itu,,,kini suamiku tak memujiku lagi...
11. Pak Yai,.. Suamiku pengangguran, saya harus membanting tulang sendiri. Padahal beban keluarga ini cukup banyak. Saya judeg, bingung dan pusing...Dia bepenghasilan tapi kurang...kalau saja dia bersungguh-sunguh. Saya tak menuntut, Tapi yang terlihat justru suamiku malah kluyuran dan tidur tiada menentu…padahal keluarga kami kekurangan. Nasib punya suami yang pengangguran…
12. Pak Yai, terus terang saya jijik dengan hoby suamiku. Ternyata dia suka nonton film porno… hobinya ngelirik wanita-wanita dan suka memuji wanita lain dan membanding-bandingkan, nyanyi dangdutan dan suka sama-sama wanita lain. Bersama rekan kerjanya, dia sering keluar dengan wanita lain,,, sungguh hancur dan tak terima hatiku...
Inilah beberapa keluhan para istri yang masuk ke inbox kami, semoga para suami tahu dan bermuhasabah tuk membina keluarga yang Sakinah Mawaddah Warahmah… [PurWD/voa-islam.com]
Facebook Penulis:Kyai Samping Lepen