ISTAMBUL (voa-islam.com) - Sebuah temuan dari hasil studi melalui survei yang objektif tentang pakaian wanita di tujuh negara mayoritas Muslim, menghasilkan kesimpulan yang sangat menakjubkan, di mana 96 persen para Muslimah setuju perempuan harus mengenakan jilbab .
Setelah mengumpulkan pendapat darai para responden di Turki , Tunisia , Lebanon , Arab Saudi, Mesir , Irak dan Pakistan , survei yang dilakukan oleh University of Michigan Institute for Social Research, hanya 4 persen dari mereka yang menjawab pertanyaan tentang bagaimana wanita harus menggunakan pakaian , mereka tidak harus mengenakan jilbab. Namun, temuan mencatat perbedaan pendapat tentang bagaimana model jilbab yang harus dipakai .
Secara keseluruhan , 21.143 orang yang tinggal di negara-negara Islam dan mayoritas Islam menanggapi kuesioner , yang dilakukan antara Januari 2011 dan Juni 2013. Sampel dari pria dan wanita dibagi 50-50 , sedangkan 7 % responden adalah non - Muslim .
Sementara Arab Saudi , Irak , Pakistan dan Mesir semua memiliki hasil yang sama, mengenai apakah perempuan harus mengenakan jilbab atau tidak. Di Lebanon menunjukkan dikalangan wanita menolak memakai jilbab , dengan 49 persen mengatakan mereka lebih suka wanita tanpa jilbab. Namun , penting untuk dicatat bahwa 31 persen responden dari Lebanon bukan Muslim. 15 persen dari Mesir juga mengatakan mereka lebih suka wanita tidak mengenakan jilbab , tapi juga , 14 persen dari responden di Mesir juga non - Muslim .
Turki adalah satu-satunya negara di mana responden yang seluruhnya Muslimah, menunjukkan sikap yang amat tinggi terhadap jilbab, hanya 32 persen mengatakan percaya wanita, seharusnya tidak memakainya.
Namun, setelah 90 tahun hidup dalam sistem sekularisme yang dilindungi secara konstitusional, fakta menunjukkan 68 persen responden Turki mendukung jilbab. Ini merupakan perubahan yang sangat luar biasa dilingkungan rakyat Turki. Turki kembali kepada kehidupan yang Islami. Termasuk wanitanya yang mendukung penggunaan jilbab. Af/hh