Bunda sahabat Voa Islam,
Belanja ke pasar tradisional, bagi sebagian orang menyenangkan. Ada juga sebagian orang yang merasa sebal karena beberapa hal. Misalnya saja suasana pasar tradisional yang terkesan kumuh bila dibandingkan dengan mini market. Belum lagi jalanan yang becek apabila hujan baru saja turun. Gerah, berdesakan, berbagai macam bau campur-aduk dan sejuta alasan orang enggan datang ke pasar ini.
Terlepas dari berbagai ketidaknyamanan yang ada, tak bisa dipungkiri bahwa pasar tradisional memberikan sesuatu yang tidak dimiliki oleh mal, plaza dan pasar modern lainnya. Dari segi harga, jelas pasar tradisional lebih murah karena tidak perlu membayari pegawai yang cantik dan berdandan menor. Paling juga yang menjaga toko adalah pemiliknya sendiri, anak atau pegawai yang tak perlu berdandan khusus. Harga yang disebutkan, masih bisa ditawar supaya mendapat barang dengan harga murah. Seni ini tak mungkin didapati di pasar modern yang segala sesuatunya sudah ada label harga secara pasti.
Interaksi penjual dan pembeli jelas terasa. Kita langsung berkomunikasi dengan pembeli tentang harga dan kualitas barang. Kedekatan yang terjalin membuat hubungan penjual dan pembeli dekat sehingga tak jarang saling memberi hadiah satu sama lain menjadi tradisi tak tertulis. Menjelang hari raya, penjual menyediakan hadiah tertentu karena kesetiaan konsumen membeli barang di tokonya. Tak jarang, ketika pembeli mudik kemudian kembali dan bertemu penjual mereka menyertakan oleh-oleh sebagai tanda kedekatan hubungan yang ada. Hal yang tak mungkin didapati pada pasar modern yang penjaganya bukan manusia tapi CCTV untuk mengawasi perilaku pembeli.
Berbelanja di pasar tradisional, secara langsung ataupun tidak kita berusaha mengangkat dan membantu perekonomian penjual menengah ke bawah. Ingat, menjamurnya mal dan plaza membuat banyak pedagang kecil dan mengengah gulung tikar. Mereka susah bersaing dengan pasar modern karena fasilitas yang ada memang memberikan kenyamanan lebih meskipun harus dibayar dengan harga barang yang relatif lebih mahal.
Sebagai seorang muslimah, mendahulukan penjual yang muslim tentu lebih afdhal. Apabila terdapat ketidakafdhalan berupa timbangan yang curang, berbohong tentang kualitas barang tententu, sikap buruk yang ditunjukkan penjual pada pembeli, serta tangan jahil yang berusaha memenfaatkan kelengahan dengan mencopet maka ada beberapa poin yang bisa dilakukan sebelum berangkat ke pasar tradisional.