View Full Version
Senin, 15 Dec 2014

Bedah Buku Imunisasi Ciptaan Allah, Solusi Imunisasi dalam Islam

Minggu pagi, 14 Desember 2014, di aula BPBPAV, dihadiri oleh orang-orang yang ingin mengikuti bedah buku Imunisasi Ciptaan Allah, solusi imunisasi dalam Islam. Banyak yang hadir tidak sendiri, melainkan bersama dengan pasangan dan buah hati masing-masing. Ruangan pun makin semarak dengan suara celoteh dan tangis anak kecil.

Ajakan hidup sehat terasa sejak masuk ke dalam ruangan setelah sebelumnya diberi kotak berisi snack. Jangan berharap ada lemper atau pastel yang biasanya menjadi menu favorit isi dalam kotak. Sebaliknya, buah jeruk dan pisang hadir sebagai gantinya ditemani oleh permen, kacang telur dan air mineral. Begitu juga dengan meja pembicara, piring saji yang ada penuh berisi buah beraneka ragam. Anjuran hidup sehat sebagai kekebalan alami tubuh menjadi inti dari bedah buku kali ini.

Buku tentang imunisasi dalam Islam yang ditulis oleh dr. Susilorini, M.Si.Med., SpPA ini disajikan dalam dua sesi. Sesi pertama diisi oleh penulis buku sendiri yang akrab dipanggil dokter Rini dengan fokus menyusui dan menyapih dalam perspektif Islam dan patologi molekuler. Sesi kedua diisi oleh Wahyu Widada, SKp., M.Ked. dengan fokus pada terap bekam meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Buku tentang imunisasi ini ditulis berangkat dari keprihatinan dokter Rini atas kontroversi imunisasi di tengah masyarakat. Diyakininya, bahwa Allah pasti telah memberikan imunisasi alami itu di dalam tubuh manusia. Tinggal bagaimana kita mentadabburi ayat-ayat Allah untuk mendapat petunjuk tersebut. Apalagi bila dikaitkan dengan QS. Ar-Rum ayat 54 yang artinya, Allah-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan kamu setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan kamu setelah kuat itu lemah kembali dan beruban.

...Selain ASI, tahnik pun juga menjadi cara untuk meningkatkan kekebalan tubuh bayi...

Pada poin inilah bayi memang mempunyai tubuh dan organ yang masih lemah. Islam pun memberi petunjuk untuk menguatkan si bayi dengan cara pemberian ASI eksklusif selama dua tahun. Selain ASI, tahnik pun juga menjadi cara untuk meningkatkan kekebalan tubuh bayi.

Tahnik adalah upaya mengunyah kurma oleh ayah si bayi sebelum kemudian diusapkan pada mulut mungil tersebut. Mengunyah secara alami di sini selain untuk melembutkan kurma juga membiarkan bercampurnya saliva atau air ludah yang akan membantu penguatan imun pada tubuh si bayi. Tidak boleh metode ini diganti dengan blender, diuleg atau cara pelembutan buatan dengan alat lainnya. Benar-benar harus murni dikunyah.

Selain kedua hal di atas, bekam adalah metode pengobatan yang berfungsi sebagai immunostimulator dan detoksifikasi. Bahasa awamnya adalah peningkat sistem kekebalan tubuh dan mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Tusukan atau sayatan kulit pada proses bekam mekanismenya hampir mirip dengan rangsangan oleh cahaya matahari. Tusukan dan rangsangan ini akan mengaktifkan produksi anti mikroba anti virus secara alami dalam tubuh. (riafariana/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version