View Full Version
Kamis, 01 Jan 2015

Persoalan Perempuan adalah Persoalan Sistemik

Oleh: Lilis Holisah

(Pendidik Generasi di HSG SD Khoiru Ummah Ma'had al-Abqary Serang)

Sahabat Muslimah VOA-Islam yang Dicintai Allah SWT...

Perbincangan tentang perempuan memang tak pernah ada habisnya. Selalu saja ada hal-hal menarik untuk diperbincangkan. Terlebih saat ini persoalan demi persoalan terus mendera kaum perempuan.

Berbagai persoalan yang membelit kaum perempuan tidaklah berdiri sendiri. Artinya persoalan perempuan adalah persoalan yang terkait dengan persoalan lainnya, atau dengan kata lain, persoalan perempuan adalah persoalan sistemik, persoalan yang lahir dari sistem yang diterapkan saat ini.

Juru Bicara Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia, Iffah Ainur Rahmah mengungkapkan dalam konferensi Pers Kongres Ibu Nusantara ke-2 di Tennis Indoor Senayan Jakarta (21/12/2014), bahwa persoalan yang hadir saat ini dengan beragam bentuknya, terutama permasalahan tentang perempuan, keluarga dan generasi disebabkan oleh munculnya tata pemerintahan yang tak seharusnya. Kurang optimalnya fungsi ibu tidak lepas dari penerapan sistem atau tata pemerintahan yang salah.

Ada sebagian anggapan bahwa penerapan demokrasi yang diterapkan saat ini belum sempurna atau kurang ideal, Iffah menegaskan bahwa justru persoalan yang dihadapi oleh bangsa ini muncul dalam intensitasnya yang lebih tinggi dan dalam bentuk yang memprihatinkan karena penerapan demokrasi. Karenanya lanjut Iffah, ketika bicara tentang persolan perempuan, keluarga dan generasi tidak mencukupkan membicarakan fungsi ibu yang belum optimal saja, tapi harus disadari bahwa hilangnya role model ibu yang ideal adalah akibat dari penerapan kapitalisme-demokrasi, lebih khusus lagi rezim neolib atau rezim pro pasar.

Lebih lanjut Iffah mengatakan bahwa kondisi perempuan dan anak-anak semakin mengenaskan disebabkan oleh rezim pro pasar (rezim neolib) yang semakin menghilangkan fungsi ibu yang seharusnya. Dimana rezim neolib ini menghapus sedikit demi sedikit peran dan fungsi ibu dengan memperkerjakan perempuan (mengeksploitasi perempuan) untuk mengentaskan kemiskinan bangsa. Perempuan dianggap potensial secara ekonomi untuk bisa berkontribusi dalam pembangunan ekonomi bangsa, mengentaskan kemiskinan bangsa.

Maka, dapat dipahami bahwa persoalan yang dihadapi oleh perempuan dan anak adalah persoalan sistemik, sehingga perlu usaha sungguh-sungguh dan sistemik untuk menghentikan sistem dan rezim neolib dan menggantinya dengan sistem pemerintahan islam yaitu khilafah.

Ketua panitia Kongres Ibu Nusantara ke-2, Dedeh Wahidah Ahmad menambahkan bahwa persoalan ini bukan permasalahan individu tetapi permasalahan manusia akibat sistem, maka solusi yang ditawarkan oleh MHTI adalah bukan ganti rezim saja tetapi ganti sistem. Selama sistemnya masih sama yaitu sistem demokrasi, maka persoalan demi persoalan akan tetap mendera. Sistem demokrasi harus diganti dengan sistem yang benar yaitu yang datang dari Allah, Pencipta alam semesta, manusia dan kehidupan, sistem Islam. Sistem Islam akan mengatur dan menyelesaikan seluruh persoalan umat manusia tanpa kecuali. Namun keberadaan sistem Islam ini harus ada institusi yang menerapkannya, yaitu Khilafah Islamiyah.

Khilafah Islamiyah akan menerapkan Islam secara komprehensif dan melahirkan kehidupan yang harmonis dan menyejahterakan. Tugas kita bersama adalah memperjuangkan tegaknya Khilafah Islam. Wa Allahu 'alam.


latestnews

View Full Version