Sahabat Muslimah VOA-Islam Shalihah...
Sebagai seorang muslimah, kita tentu mendambakan menjadi sosok wanita yang bisa memberikan teladan bagi generasi ke generasi seperti halnya wanita-wanita dari istri-istri nabi dan juga para shohabiyah yang telah mengemban panji ilmu dan dakwah.
Mereka mampu memperbaiki dan memperindah perangai dan akhlak yang berkembang di dalam lingkup keluarga maupun masyarakat tanpa bertentangan dengan sariat. Kita juga mendambakan menjadi wanita yang mampu beristiqomah dalam keislaman tanpa goyah oleh tipuan slogan-slogan kebebasan dan kebarat-baratan.
Wanita yang mampu mengemban amanah dalam melaksanakan aktifitas diluar rumah, tanpa menyepelekan hak rumah dan keluarganya. Sosok wanita yang mampu memahami arti memberi yang telah difitrahkan kepadanya.
Disinilah mulianya Islam dalam menjaga dan memposisikan muslimah dalam kehidupan. Walaupun islam seolah membatasi seorang muslimah, namun sesungguhnya islam memberikan jalan lain yang selamat dan terhindar dalam fitnah untuk menggapai kemuliaan.
Rosululloh bersabda:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلَا تَعْجَزْ
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta 'ala daripada orang mukmin yang lemah. Pada masing-masing memang terdapat kebaikan. Capailah dengan sungguh-sungguh apa yang berguna bagimu, mohonlah pertolongan kepada Allah Azza wa Jalla dan janganlah kamu menjadi orang yang lemah. (H.R. Muslim, Ahmad dan Ibnu Majah).
Ini merupakan salah satu ukuran terbaik atas seorang mukmin. Menjadi seorang mukmin yang kuat lebih utama dihadapan Alloh. Kuat dalam arti jiwa dan raga dalam mengemban amanah yang dibebankan sesuai dengan hak dan kewajiban yang harus dipenuhi. Namun bagaimana bagi seorang muslimah?
Subhanalloh...
Sesungguhnya Alloh telah memberikan jalan yang begitu indah bagi muslimah untuk mendapatkan kemuliaan dalam rumah tangga. Bagi seorang muslimah yang memiliki kedudukan paling berharga di hadapan Alloh maupun suaminya yaitu wanita sholihah yang mampu mempertahankan keimanan pada dirinya dan juga membantu meningkatkan kwalitas iman pada suaminya. Bahkan Rasulullah mengabarkan bahwa sesungguhnya muslimah yang beriman dan mampu membantu suami untuk meningkatkan keimanannya lebih berharga daripada simpanan emas dan perak. Sahabat Muslimah yang mampu membantu suaminya dalam urusan agama yang menjadi pijakan tuk meraih kebahagiaan yang hakiki baik di dunia maupun di akhirat.
Rasulullah bersabda:
قَالَ كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي بَعْضِ أَسْفَارِهِ فَقَالَ بَعْضُ أَصْحَابِهِ قَدْ نَزَلَ فِي الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ مَا نَزَلَ فَلَوْ أَنَّا عَلِمْنَا أَيُّ الْمَالِ خَيْرٌ اتَّخَذْنَاهُ فَقَالَ أَفْضَلُهُ لِسَانًا ذَاكِرًا وَقَلْبًا شَاكِرًا وَزَوْجَةً مُؤْمِنَةً تُعِينُهُ عَلَى إِيمَانِهِ
Sahabat berkata; Telah turun ayat tentang emas dan perak seperti yang telah turun. Andai kami mengetahui harta terbaik pasti akan kami ambil. Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda; "Lisan yang berdzikir, hati yang bersyukur, istri yang beriman yang membantunya atas keimanannya". (H.R At Tirmidzi).
Sahabat Muslimah...
Inilah salah satu ukuran yang telah disampaikan Rosululloh atas seorang muslimah. Dengan sifat dan karakter ini, kita akan memiliki nilai tak terhingga jauh melebihi dari nilai materi yang paling berharga dalam kehidupan ini yaitu emas dan perak. Beriman dan memiliki peran aktif dalam meningkatkan keimanan atas suami dan keluarga. Membantu kehidupan suami dalam memupuk keimanan yang dimiliki adalah tugas seorang istri. Kerena kita harus menyadari bahwa keimanan sesorang ada kalanya bertambah dan ada kalanya berkurang. Maka disinilah sesungguhnya peran seorang istri terhadap suaminya.
Subhanalloh...
Begitu indah Islam memposisikan istri dalam kehidupan rumah tangga. Walaupun suami adalah pemimpin, namun sahabat muslimah haruslah turut serta dalam menjaga iman supaya semakin kuat. Maka sebaiknya seorang istri harus berusaha mampu mewujudkan harapan dalam kehidupan demi meningkatnya iman.
Sahabat Muslimah...
Peran ini merupakan sebuah amaliyah yang bernilai tinggi di hadapan Alloh. Dan saling menolong dalam meningkatkan ketakwaan dan keimanan ini merupakan suatu hal yang tidak bisa dielakkan dalam kehidupan ini dikala kita berumah tangga. Islam memposisikan suami sebagai kepala keluarga, namun Islam memposisikan pemimpin dalam rumah tangga bukan berarti hilangnya hak istri untuk saling nasehat-menasehati. Bahkan bila ini terjadi akan menjadikan keluarga tersebut dilimpahi rahmat oleh Alloh. Rasulullah SAW memberikan kabar gembira bagi suami maupun istri yang saling membangunkan untuk sholat malam.
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَحِمَ اللَّهُ رَجُلًا قَامَ مِنْ اللَّيْلِ فَصَلَّى وَأَيْقَظَ امْرَأَتَهُ فَإِنْ أَبَتْ نَضَحَ فِي وَجْهِهَا الْمَاءَ رَحِمَ اللَّهُ امْرَأَةً قَامَتْ مِنْ اللَّيْلِ فَصَلَّتْ وَأَيْقَظَتْ زَوْجَهَا فَإِنْ أَبَى نَضَحَتْ فِي وَجْهِهِ الْمَاءَ
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Allah akan merahmati seseorang yang bangun malam kemudian shalat lalu membangunkan isterinya, apabila isterinya menolak, dia akan memercikkan air ke mukanya, dan Allah akan merahmati seorang isteri yang bangun malam lalu shalat, kemudian dia membangunkan suaminya, apabila suaminya enggan, maka isterinya akan memercikkan air ke muka suaminya.(H.R Abu dawud).
Hadits di atas dapat menjadi acuan bahwa pasangan suami istri saling bahu-membahu dalam melaksanakan ketaatan kepada Alloh. Bukan hanya seorang suami saja yang selalu mengingatkan istrinya akan tetapi istri juga membantu suami dalam menjalankan ketaatan kepada Alloh.
Inilah sebenarnya wanita yang di tunggu kehadirannya. Tidak hanya suami yang menanti, namun masyarakat luas juga mendambanya. Karena dimulai dari keluarga-keluarga yang kondusif akan tercipta masyarakat yang kondusif pula. InsyaAlloh. Marilah kita bangun keluarga bergairah dalam limpahan rahmat karena ditegakkannya saling mengisi antara suami istri dalam hal kebaikan. Wallohua'lam. [ukhwatuna/voa-islam.com]