Cinta adalah satu kosakata indah yang mampu membuat orang rela melakukan apa saja demi yang dicintainya. Ia akan menafikkan segala sesuatu yang menghalangi perjalanan cintanya tersebut. Inilah yang dialami oleh Maziratun, warga negara Malaysia yang jatuh cinta pada M. Sapian Ismail. Pertemuan tak sengaja di Rumah Sakit Kuala Lumpur (HKL) menumbuhkan benih cinta yang sulit untuk diingkari.
Muziratun adalah seorang perawat di rumah sakit Muar. Saat itu usianya 29 tahun. Dia pergi ke HKL untuk perawatan ibu jarinya tangan kanannya. Pada saat yang sama, seorang laki-laki bernama M. Sapian Ismail juga sedang mengalami kecelakaan dan dilarikan ke HKL. Ia pun mengalami kelumpuhan. Ketika itulah ‘aha’ momen keduanya bertemu alias sama-sama saling jatuh cinta. Setelahnya mereka terus menjalin hubungan hingga satu ketika memutuskan untuk melangkah ke jenjang pernikahan.
...“Saya tak menginginkan apa pun, hanya cinta saja yang saya harap darinya,” kata Muziratun mematahkan anggapan bahwa pernikahan tak akan langgeng tanpa hubungan seks...
Para dokter telah mengingatkan Muziratun akan resikonya menikah dengan Sapian. Kelumpuhan yang diderita laki-laki itu menyebabkannya tidak bisa melakukan hubungan seksual selayaknya suami istri. Peringatan dokter ini tak dihiraukan oleh Muziratun. Bahkan ia meminta dipindahtugaskan ke HKL dari rumah sakit Muar demi laki-laki yang dicintainya ini.
“Saya tak menginginkan apa pun, hanya cinta saja yang saya harap darinya,” kata Muziratun mematahkan anggapan bahwa pernikahan tak akan langgeng tanpa hubungan seks.
Tahun ini usia pernikahan mereka telah berjalan 15 tahun. Muziratun menyatakan bahwa kehidupan mereka baik-baik saja dan bahagia. Karena tak mungkin memunyai anak, mereka mencurahkan kasih sayangnya kepada 13 kucing dan 15 kelinci yang sudah dianggapnya sebagai bagian dari keluarga.
Muziratun bahkan memutuskan berhenti dari pekerjaannya agar bisa merawat suaminya dengan lebih baik. Suaminya ini masih harus terus kontrol ke rumah sakit. Bahkan lengan kanannya juga ikut mengalami kelumpuhan sebagai akibat lanjutan dari kecelakaan tersebut. Untuk biaya hidup sehari-hari, Muziratun memilih bekerja sebagai tukang bersih-bersih karena lebih dekat dengan rumahnya.
“Kami pasangan yang sudah merasa cocok satu sama lain. Dia adalah inspirasi bagi saya pribadi,” pungkas Muziratun dengan tulus.
Masya Allah, tidak semua perempuan memunyai hati dan ketulusan seperti Muziratun. Semoga pernikahan mereka barakah hingga nanti ke jannah, insya Allah (riafariana/voa-islam.com)
Sumber dan ilustrasi: freemalaysiatoday