Dear Mbak Anggun C Sasmi...
Perkenalkan, saya Yana Nurliana.Seorang wanita, berdarah Bugis, kelahiran Balikpapan, dan sekarang menetap di Kota Santri, Jombang, Jawa Timur.
Saya sangat menggemari Mbak Anggun, saat saya masih SMA..
(Saya tahu kok lagu Snow on The Sahara)
Terutama, perkenalkan saya sebagai seorang ibu dengan seorang bocah laki-laki (7,5 tahun) yang sekarang lagi gesit-gesitnya tumbuh dan berkembang. Kalau tidak salah, anak kita sebaya ya mbak.
*
Mbak Anggun,
Izinkan, saya berceloteh sedikit tentang Surat Terbuka Mbak Anggun pada Presiden RI, Pak Jokowi. Boleh ya?
Dalam menulis celotehan terbuka ini, motivasi saya, saya rasa sama seperti yang Mbak Anggun lakukan bertahun-tahun lalu saat mengajukan tuntutan pada Paparazzi di salah satu media Perancis sana. Paparazzi yang doyan banget membuntuti Mbak Anggun dan mengambil gambar bayi cantik mbak (saat itu), Kirana Cipta Montana.
Ya, saya yakin kita punya motivasi yg sama. Sama-sama ingin melindungi anak-anak kita dari apa-apa yang kita anggap bisa mengancam masa depannya kelak.
Kalau Mbak Anggun menganggap Papparazi kala itu sebagai ancaman bagi Kirana. Terutama ancaman privasi yang bisa berujung pada penculikan. Maka dalam hal ini, saya menganggap NARKOBA sebagai ancaman buat anak-anak saya. Ancaman yang sedang membuntuti anak saya..
**
Mbak Anggun beruntung,
Di pengadilan Perancis mbak Anggun menang. Dan konon, media sana, tak boleh mempublikasikan foto Kirana dalam bentuk apapun, setidaknya sampai usia 2 tahun (mohon maaf dan diralat kalau saya salah).
Bedanya saat ini, jika Surat Terbuka Mbak Anggun direspon 'positif' dan para gembong Narkoba itu dibebaskan atas nama kemanusiaan, maka saya kalah!
**
Mbak Anggun..
Saya tidak akan 'membantai' atau menanggapi isi surat Mbak yang lebih banyak bicara masalah kemanusiaan, hak asazi, hukum, imej Indonesia di mata dunia, atau apalah-apalah itu, yang semuanya terlalu canggih buat saya.
Cukuplah buat saya, fokus pada masa depan anak saya dan kaitannya dengan peredaran Narkoba di negeri ini yang makin hari makin memprihatinkan.
**
Mbak Anggun..
Saya mengetik Celotehan ini, sembari sayup-sayup mendengarkan berita dari radio streaming. Ada sekilas info terbaru bahwa Kepolisian di Jakarta, kembali menemukan Kue Kering Ganja di salah satu rumah yang omsetnya tak main-main, padahal hanya menjual online.
Fyuhhhh!!
Degup jantung saya belum lagi santai, tatkala beberapa pekan lalu ditemukan sebuah workshop Brownies Ganja yang dijual bebas di sebuah mall besar di Jakarta, juga dijual online. Kenyataannya adalah, Indonesia darurat Narkoba Mbak Anggun!!
Darurat!!!
**
Ya! Mbak Anggun mungkin benar. Setelah eksekusi Bapak Serge Atlaoui, gembong Narkoba berkebangsaan Perancis (yang sedang mbak perjuangkan itu), benar-benar dijalankan, persoalan Narkoba di negeri ini tidak lantas selesai begitu saja.n PR nya masih banyak. Namun setidaknya dengan benar-benar ditegakkannya ancaman hukuman ini cukuplah untuk memberi peringatan keras bagi gembong-gembong Narkoba lainnya untuk tidak main-main lagi dengan penegakan hukum di Indonesia.
Hukuman Mati adalah hukuman paling pantas untuk mereka. Sangat pantas!
**
Semoga celotehan ini bisa membuat Mbak Anggun mengubah cara pandang Mbak Anggun.
Dukunglah kami. Dukunglah kami para Ibu, untuk menyelamatkan generasi ini dari ke-darurat-an Narkoba.
Salam,
Yana Nurliana
*Menulis adalah perjuangan