Rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rahmah adalah idaman semua orang. Faktanya, menuju sakinah ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dalam perjalanannya akan banyak onak dan duri yang ditemui ketika dua pribadi disatukan dalam ikatan pernikahan. Tak jarang perbedaan kepribadian ini akan membawa perselisihan bila tak segera disikapi dengan bijak.
Pernikahan yang begitu indah di awal, lambat laun akan berhadapan dengan kenyataan. Pasangan yang dulu ketika masa taaruf terlihat begitu indah, menjadi sosok yang berbeda saat hidup seatap berdua. Di sinilah dibutuhkan saling memaklumi, pengertian, penerimaan, dan ketulusan dalam balutan takwa untuk menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing pasangan.
Sakinah bukan ada secara tiba-tiba. Ia butuh upaya terbaik dari dua manusia yang terikat di dalamnya. Apalagi ketika pernikahan ini tujuannya adalah mencapai jannah, maka butuh langkah tertentu untuk meraihnya. Di bawah ini adalah beberapa hal yang bisa diupayakan untuk menciptakan sakinah dalam rumah tangga.
- Komunikasi. Tak ada masalah tak bisa diselesaikan selama terjalin komunikasi yang baik. Luangkan waktu bersama untuk duduk dan berbicara dari hati ke hati. Ungkapkan dengan jujur dan terbuka apa harapan masing-masing terhadap pasangannya.
- Berpikir positif. Seberat apa pun masalah menghadang, biasakan berpikir positif tentang pasangan. Ketika suami sedang murung, jauhkan prasangka negatif bahwa dia sedang marah pada istrinya. Bisa jadi dia hanya lelah atau sedang berpikir untuk mencari sumber baru bagi nafkah keluarga. Begitu sebaliknya, bila istri uring-uringan sikapi dengan tenang. Istri itu hanya butuh lebih diberi perhatian, sentuhan bahkan sekadar pelukan untuk meredakan bad moodnya. Stay positive, inilah yang akan menyelamatkan banyak hal insya Allah.
- Hargai kepercayaan yang telah diberikan. Jangan mudah mengumbar rahasia, masalah atau aib pasangan terutama ketika hal tersebut adalah hal yang sangat penting baginya. Bila hal tersebut adalah masalah berat yang bahkan kita pun tak sanggup memikulnya sendirian, curhat pada Allah jauh lebih baik.
- Jadilah pendengar yang baik. Ketika pasangan sedang berbicara, usahakan segala macam gadget, smartphone, HP, laptop dan semacamnya dijauhkan sementara. Fokuskan perhatian padanya saja karena itu menunjukkan betapa penting arti dirinya bagi kita.
- Memaafkan. Manusia tempat salah dan lupa. Begitu juga dengan suami/istri kita. Memaafkan adalah kunci untuk membuka gerbang sakinah agar jannah sedia menerima kita, insya Allah.
- Selingi dengan canda. Saling menggoda pasangan agar ia tersenyum dan berwajah ceria adalah garam untuk membuat rumah tangga terasa lezat. Jangan kaku, tegang atau terlalu serius ketika kekasih hati ada di sisi. Sebaliknya, rilekslah. Suami/istri kita adalah belahan jiwa yang kita merasa tentram di sampingnya. Nikmati kebersamaan yang ada.
Pernikahan adalah ibadah, sarana kita untuk semakin mendekat padaNya. Maka di setiap langkahnya, seharusnya nilai ketakwaan terus menyertai. Satu sama lain adalah partner yang akan saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran. Semoga upaya untuk menciptakan sakinah di dunia ini akan berujung jannah di akhirat kelak, amin. Wallahu alam. (riafariana/voa-islam.com)
Ilustrasi: Aquila