View Full Version
Selasa, 02 Jun 2015

Tak Ada Negara Seperti Turki, Menikahkan 2000 Muslim Palestina di Gaza

GAZA CITY (voa-islam.com) - Tidak ada negara manapun di muka bumi yang memiliki perhatian terhadap Muslim Palestina, di Gaza seperti Turki. Saat Gaza diblokade Zionis, Turki mengirimkan kapal Mavi Marmara, membuka blokade. Belum lama, ulama Turki mengatakan, berjanji membangun seluruh masjid di Gaza.

Saat Somalia kelaparan  Erdogan dan istrinya Amina, anaknya Sumayya, Menlu Davotuglu pergi ke Somalia memberikan bantuan $ 500 juta dollar. Saat Rohingya dirundung malang, Amina dan Davotuglu pergi ke Maymar, dan sambil menggendong bayi Rohingya, air matanya bercucuran. Turki dengan pesawat khusus membawa pengungsi  Rohingya di  Aceh ke Turki.

Turki menampung jutaan pengungsi  Suriah di sepanjang perbatasannya. Berapa dana yang harus dikeluarkan bagi pengungsi Muslim Suriah? Turki memberikan segala fasilitas yang dibutuhkan kepada para pengungsi.  

Erdogan nyaris pergi ke Gaza, takdirnya terjadi kudeta di Mesir, dan Erdogan dihalang-halangi pergi ke Gaza. Sampai sekarang Turki tetap mengakui Presiden Mursi, dan menolak al-Sisi sebagai presiden. Jutaan rakyat Turki tetap mendukung Mohammad Mursi. Erdogan menangis saat membaca  surat Beltaqi, Sekjen Jamaah Ikhwan yang anaknya tewas saat berlangsung demo di Al Adawiyah.

Serkarang, Badan Koordinasi Kerjasama Turki (TIKA), bekerja sama dengan kementerian  urusan agama Turki telah mensponsori pernikahan massal 2.000 pasangan Palestina di Jalur Gaza. Di tengah-tengah reruntuhan bangunan di Gaza. Subhanallah.

Pernikahan ini diselenggarakan bekerjasama dengan Hamas dan diadakan di Kota Gaza. Hamas Wakil Kepala Ismail Haniyyah menyampaikan pidato berterima kasih kepada Turki dan Muslim Turki untuk mereka "murah hati" dengan dukungan kepada Muslim Palestina. Acara itu, berlangsung di Gaza City, Minggu, 3/6/2015.

Ismail Haniyyah juga mengumumkan bahwa pemerintah Turki akan membangun 20 bangunan tempat tinggal di Gaza, dan dibagikan kepada keluarga yang rumahnya hancur selama serbuan Israel musim panas lalu.

Namun, Haniyyah juga mengkritik bank Palestina yang menolak menerima bantuan Turki bag pembiayaan pernikahan dan proyek bantuan lainnya. Haniyyah mengatakan bahwa Hamas, yang mengakui pemerintahan Gaza untuk pemerintah persatuan, tidak akan "lumpuh" dengan  sikap bank Palestina yang mendapatkan tekanan dari Otoritas Palestina.

"Kami tidak menyerah kepada upaya yang ingin menggagalkan pernikahan," katanya, "kita selamat tiga kali dari agresi militer Israel, dan sekarang kami dapat membawa uang  membantu pernikahan Muslim Palestina", cetusnya. 

Sementara itu, Haniyyah mengatakan bahwa Hamas memiliki kebijakan membangun hubungan dengan semua orang yang mendukung Palestina. Dia menekankan bahwa gerakannya sedang mencari hubungan lebih lanjut dengan negara-negara Arab dan Eropa lainnya.

"Kami terbuka kepada Republik Turki, dan hubungan kami sangat mengakar dengan Turki",  katanya. "Kita perlu hubungan dengan Qatar, Arab Saudi, Mesir, Republik Islam Iran, dan lainnya ... Kita perlu hubungan jauh melampaui wilayah dan negara".

Haniyyah mengatakan bahwa Palestina terlibat dalam melakukan pembebasan ada kebutuhan meningkatkan kerjasama "strategis" dalam perencanaan dan koordinasi dengan mereka. Dia menegaskan janji bahwa Palestina akan menjauhkan diri konflik sektarian dan tidak akan pernah jatuh ke dalam "perangkap" musuh di wilayah ini.

Betapa perhatian pemerintah Turki, rakyatnya terhadap Muslim Palestina, dan akan terus berlanjut perhatian Turki terhadap Palestina. Turki akan menjadi 'jangkar' dan pemimpin baru dilingkungan negara-negara Islam, di tengah perubahan dan konflik di Timur Tengah, Arab dan Afrika Utara. Wallahu'alamm.

 


latestnews

View Full Version