View Full Version
Selasa, 16 Jun 2015

Istiqomah Baca Al-Qur'an Sedari Muda, Mbah Khadijah Dapat Hadiah Ma'had Qur'an di Usia Tua

Terbukti, Al-Qur'an membawa kemuliaan. Keistiqamahan membaca Al-Qur'an sedari muda, seorang nenek mendapat hadiah berharga dari putra Sulungnya berupa Ma’had Tahfidzul Qur’an. Setiap hari dirinya mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an dari santriwati penghafal kalam Ilahi.

Disebutkan dalam sebuah hadits,

إِنَّ اللَّهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ

Sesungguhnya Allah mengangkat derajat seseorang dengan kitab ini (Al Qur’an) dan merendahkan yang lain dengan kitab ini.” (HR. Muslim dari ‘Umar bin Al Khattab)

Kisah lengkapnya dilansir dalam bentuk audia visual di www.madanitv.net.

Ada sosok istimewa dibalik berdirinya pesantren Tahfidzul Qur’an Bina Madani Puteri, Dusun Tegal Randu, Grabag, Magelang.

Pesantren khusus litahfidzil Qur'an dan pelajaran bahasa Arab untuk akhwat ini didirikan sebagai hadiah untuk seorang wanita tua yang akrab disapa Mbah Khadijah.

Ibu empat anak ini ditinggal wafat suaminya saat anak pertamanya belum genap sepuluh tahun. Single parent membesarkan keempat putra-putrinya, Ibu Khadijah berjualan baju di Grabag dan sekitarnya.

Di tengah kesibukannya berjualan dan mengurus keempat anak-anaknya, Mbah Khadijah tidak pernah putus dari shalat berjamaah di masjid, shalat malam, dan membaca Al-Qur'an. Menurut penutur annya, hari-harinya tak pernah kosong dari membaca Al-Qur'an.

Kecintaannya kepada Al-Qur'an ini menginspirasi anak bungsunya, Ust Masrur Syamhari mendirikan Ma’had Tahfidzul Qur’an di arena tempat tinggalnya. Supaya ibunda tercinta yang memiliki tekad baja ini senantiasa mendengarkan lantunan kalam ilahi setiap hari.

Nenek berusia 62 tahun ini sangat dicintai anak-anak dan cucunya. Beliau sangat perhatian kepada keturunannya dan mengingatkan mereka untuk shalat dan membaca Al-Qur'an.

Masyarakat sekitar pun mengenal baik Mbah khadijah sebagai orang yang baik hati, peduli, dan dermawan.

Kehadiran ratusan santriwati penghafal Al-Qur'an dari berbagai penjuru negeri ini tidak menjadi beban bagi seorang Mbah khadijah di usia tuanya. Bahkan, keberadaan para santri menjadi suntikan energi bagi nenek tua yang murah senyum ini.

Mbah Khadijah gemar mengunjungi para santri, menanyakan kabar mereka, capaian hafalan dan kemampuan mengikuti pelajaran. Jika ada santri yang sakit, Mbah Khadijah segera menjenguknya. Seolah Mbah Khadijah hadir menjadi nenek bagi santri-santri yang jauh dari orang tuanya.

[Saksikan videonya di link Berikut ini: Kisah Mbah Khadijah dan Pendirian Ma’had Bina Madani Puteri

Penutup

Semua ini menjadi bukti keutamaan istiqamah dalam ketaatan dan tekad kuat meraih cita-cita mulia yang diridhai Allah Subhanahu wa Ta'ala. Setiap kita pun bisa meraih kemuliaan seperti Mbah Khadijah. [PurWD/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version