View Full Version
Ahad, 25 Oct 2015

Poligami dalam Islam dan Fenomena Seputarnya

Oleh: Muhammad Yusron Mufid

..Maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi dua, tiga, atau  empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja.. (Qs. An Nisaa’(4) : 3)

Poligami menjadi isu yang selalu hangat diperbincangkan. Tak jarang pihak yang pro dan tak sedikit pula pihak yang kontra. Bagi kalangan yang benci kepada Islam, tak jarang poligami menjadi celah untuk menyerang keagungan hukum Allah. Lewat propaganda dan media sekuler yang dikuasai mereka mencoba menyetir opini masyarakat agar membenci poligami.

Tak jarang kaum muslimin menjadi korban propaganda mereka yang akhirnya turut menghujat syariat poligami yang notabenenya adalah syariat agamanya sendiri. Beberapa kaum muslimin tak sadar justru membantu musuh Islam untuk memojokkan ajaran agamanya sendiri. Sebelum berbicara banyak mengenai syariat Islam mengenai poligami. Ada beberapa kisah unik menyangkut poligami, diantaranya :  

Dahulu, dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, banyak tokoh-tokoh yang menjadi founding father bangsa ini lahir. Diantaranya adalah Mohammad Natsir dan Soekarno. Mohammad Natsir sewaktu masih menjadi aktivis Jong Islamieten Bond (JIB) pernah berdebat sengit dengan Soekarno sebagai aktivis PNI perihal poligami. Waktu itu mereka silang pendapat dalam suatu forum yang membahas tentang peran perempuan.

Jika ada penyimpangan pelaku poligami maka yang perlu diluruskan adalah praktek dan pemahaman orang yang hendak berpoligami

M. Natsir yang mempunyai haluan Islam sebagai pihak yang pro poligami, sedangkan Soekarno dengan pandangan nasionalis-sekulernya menyatakan sebagai aktivis anti poligami karena dianggap merendahkan perempuan, perdebatan ini terus berlanjut sekian tahun. Tapi uniknya setelah perdebatan panjang tersebut, Mohammad Natsir sampai beliau wafat hanya setia kepada seorang Istri. Sementara Soekarno dalam perjalanan hidupnya sudah menjadi rahasia umum, mempunyai banyak istri dan bergonta-ganti.

Ada lagi kisah yang lain. Syeikh Ahmad Deedat, seorang cendikiawan Islam pernah diserang oleh tuan Jimmy Swaggart seorang Pastor dalam suatu forum tentang poligami. Ia menyerang Al Qur'an yang mmbolehkan poligami, dalam pandangan Jimmy monogami adalah suatu kehormatan, dia berkata kepada penonton yang hadir dalam forum tersebut "Jadi, saya harus mendapatkan yang terbaik dalam satu kali tembakan" menyindir Ahmad Deedat yang kemudian disambut tertawaan penonton yang mengejek Ahmad Deedat.

Ahmad Deedat membalas serangan Jimmy Swaggart dengan tenang dan berapi-api, dengan pernyataan senada, ia berkata, "Tuan, lihatlah diri anda, apa yang anda katakan terbaik belum tentu mencukupi" sontak riuh tertawa penonton kembali bergema. Kali ini sindiran ditujukan kepada tuan Jimmy. Mengapa Ahmad Deedat berkata demikian? Hal itu sebagai sindiran keras untuk Jimmy (yang mengaku anti poligami karena setia terhadap 1 istri) terhadap skandal perselingkuhan dan prostitusinya yang terangkat dihadapan publik.

Dalam suatu peristiwa yang terjadi di abad 20. Jerman adalah suatu bangsa yang terlibat dalam 2 peperangan besar, yaitu Perang Dunia 1 dan 2. Setelah Perang, Jerman mengalami ketimpangan populasi gender dengan surplus jutaan perempuan. Hal ini disebabkan banyak lelaki yang tewas di Medan Perang meninggalkan istri yang menjadi janda, dan para gadis yang kehilangan pemuda. Banyak Janda yang ditinggal lelakinya akibat tewas terpaksa berperan ganda sebagai pencari nafkah sekaligus mengerjaan pekerjaan rumah tangga, tentu pekerjaan yang sangat berat untuk dipikul seorang wanita, akhirnya karena kebutuhan ekonomi mendesak. Justru banyak perempuan Jerman yang melacurkan dirinya, prilaku amoral-pun merebak. Akibat perilaku tersebut, kasihan perempuan jadi rawan terkena penyakit seksual, ditarif dan dipakai bergonta-ganti, dan siapa yang bertanggung jawab atasnya?

Banyak para wanita Jerman pasca PD berdemonstrasi agar dibolehkannya poligami oleh pemerintah. Pejabat Jerman akhirnya pergi ke Universitas Al Azhar Kairo untuk mempelajari konsep poligami. Nah, Islam sebenarnya telah memberikan solusi kepada bangsa Jerman untuk mengatasi persoalan tersebut.

Nah, di abad 21 ini, ditengah kondisi dunia yang tidak menentu, bukan mustahil kondisi yang dialami Jerman bisa terjadi di Indonesia bahkan dunia, lalu solusi apa yang bisa diberikan dunia atas permasalahan tersebut? Al Qur'an sebagai petunjuk yang dijamin relevan sepanjang zaman telah mmpersiapkan solusi bagi manusia jika menghadapi kondisi demikian.

Sebenarnya banyak cerita pasangan yang baik-baik saja ketika berpoligami, suami dan istrinya sama-sama saling mengerti. Celakanya, yang diangkat ke hadapan publik biasanya hanya kasus yang buruk-buruknya saja, suami yang sembarangan berpoligami dan juga istri yang mengedepankan ego/perasaan semata, karena itu-itu saja yang diangkat maka poligami terkesan buruk dimata masyarakat dan cenderung mnghakimi semua pelakunya. Bahkan ada orang-orang yang berpoligami dan istrinya sebenarnya tidak terlalu mempermasalahkan, namun media massa yang justru mencari masalah dengan membentuk opini negatif terhadap mereka

Padahal dalam Islam, sepanjang pengetahuan saya hukum asal poligami bukanlah hal yang dilarang atau wajib dilaksanakan/dianjurkan tetapi hal yang sifatnya opsional (pilihan) dengan batas maksimal 4 dan di dalam Al Qur'an. Padahal sebelum aturan pembatasan poligami dalam Islam turun, Raja-raja dan banyak pembesar Negara mempunyai istri dan selir yang banyak bahkan hingga ratusan. Tetapi dengan AlQur’an Allah membatasi poligami dan menyatakan jika kamu merasa tidak sanggup berlaku adil maka NIKAHILAH SEORANG SAJA. Adil disini bukan soal perasaan (sebab tidak akan mampu) tapi soal nafkah, materi, jatah bermalam dll.

Sebagai seorang Muslim, poligami adalah hukum Allah, seorang muslim adalah orang yang tunduk kepada ketetapan Nya, bukan hanya dalam perbuatan tapi juga dalam pikiran dan perasaan, segala aturan hidup yang Allah gariskan pasti untuk kebaikan manusia meskipun hari ini kita belum tahu hikmah dibaliknya. Seperti tindakan yang terlihat "aneh" nabi Nuh dulu yang jadi bahan olok-olokan mayoritas masyarakat karena bikin perahu didaratan, tetapi akhirnya dengan perahu yang menjadi diperolok-olokan tersebut justru keturunan manusia terselamatkan.

Jika ada penyimpangan pelaku poligami maka yang perlu diluruskan adalah praktek dan pemahaman orang yang hendak berpoligami, kita berikan pertimbangan bahwa urusan poligami bukanlah hal ringan dan sepele karena ada pertanggung jawaban di akhirat kelak. Tetapi bukan berarti kita justru hujat syariat poligaminya. Karena khawatirnya kita termasuk orang-orang yang memperolok ayat-ayatNya. Na’udzubillahi min dzalik.

Dan bagi para lelaki, Allah benar-benar mengancam melalui hadits nabi orang yang tidak mampu berbuat adil diantara istri-istrinya akan dibangkitkan dan menghadap Allah di hari penghakiman dalam keadaan tubuhnya miring

Dan bagi para lelaki, Allah benar-benar mengancam melalui hadits nabi orang yang tidak mampu berbuat adil diantara istri-istrinya akan dibangkitkan dan menghadap Allah di hari penghakiman dalam keadaan tubuhnya miring. Jadi berpikirlah matang-matang sebelum melangkah, dan jika merasa sanggup memikul resikonya ya silahkan karena hukum Allah memperbolehkan. Tetapi langkah mencari aman agar terhindar dari hukuman Allah karena tak mampu berbuat adil maka langkah itupun langkah yang bijaksana karena Allah mengatakan menikah-lah dengan satu orang saja jika khawatir tak sanggup menanggung resikonya.

Sebagai tambahan, terkadang saya berpikir, sistem rancangan setan ini memang mengherankan, begitu toleran terhadap banyak hal. Eksploitasi tubuh wanita, seks bebas, kumpul kebo, perselingkuhan, homoseksual, lesbianisme, prostitusi, aborsi yang semua itu jelas-jelas sangat merendahkan wanita, bertentangan dengan nalar sehat dan merusak hukum kehidupan manusia. Namun semua itu terlindungi atas nama HAM dan kebebasan berekspresi, tetapi sangat tidak toleran dan offense terhadap suara kebenaran yang bersumber dari petunjuk Tuhan seperti poligami dan Jilbab contohnya. Kebebasan yang sangat munafik dan hipokrit. Tapi sebenarnya kita tidak usah heran, memang begitulah tipikal setan memperdaya manusia.

“Sistem kufur, akan toleran terhadap banyak hal, termasuk toleran terhadap gay dan lesbianism, tetapi tak akan toleran terhadap setiap pesan kebenaran, itulah rancangan yang memang telah didesain Syetan” (Imam Anwar Al Awlaki Rahimahullah). Wallahua’lam bisshawab. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version