SOLO (voa-islam.com)--Sebagai golongan terpelajar yang berkesempatan mendapat pendidikan tinggi hendaknya mahasiswa-mahasiswi Islam tidak menjadi mahasiswa Super K. Organisasi merupakan suatu bentuk muamalah yang dapat dipilih sebagai media tolong menolong antar sesama manusia.
Ustazah Riana Wati dalam kajian muslimah, Kamis (12/5/2016) di Masjid Nurul Huda Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, mengatakan, mahasiswa dengan predikat super K adalah mahasiswa yang menghabiskan waktunya hanya di Kampus-Kos-Kantin-dan-Kongkow di Kafe
Lanjut dia, melalui organisasi mahaiswa dapat mengembangkan kemampuan softskill. Sisi softskill, kelak akan banyak mempengaruhi di dunia kerja kelak.
“IPK atau nilai akademik memang penting, tapi softskill ini juga sungguh penting karena menjadi representasi kemampuan seseorang dalam menjalankan tugas,” katan dosen Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UMS) ini.
Ustadzah Riana Wati menyampaikan hendaknya mahasiswa muslim memanfaatkan waktu dengan ebaik baiknya. Menelantarkan waktu dengan tidak memanfaatkannya untuk menggapai ridha Allah adalah kedzaliman. oleh kerana itu sebagai seorang muslim, mahasiswa Islam harus selangkah lebih maju.
“Menjalani kuliah dengan baik dan berorganisasi untuk menggapai ridha Allah, itu lebih baik. Sama-sama memiliki waktu sehari 24 jam, maka gunakan sebaik-baiknya. Jangan sampai nantinya menyesal, nilai akademik bagus tetapi tidak bisa berinteraksi dengan orang lain dalam dunia kerja,” katanya.
Namun demikian dengan segudang manfaat yang diberikan oleh para muslimah harus memperhatikan etika dan batasan dalam berorganisasi. Setidaknya ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yakni menjaga profesionalistas, tegas dalam bicara dan, tidak mendayu-dayukan suara saat rapat maupun berinteraksi.
Tidak bersikap manja dan sengaja mencari-cari perhatian dari lawan jenis. Menutup aurat menjadi hal yang wajib dilakukan, termasuk menjaga lisan hati dan mata dari hal hal yang diharamkan.
“Semua ini perlu diperhatikan agar kehormatan sebagai muslimah terjaga,” tandas dia.* [Arief/Syaf/voa-islam.com]