View Full Version
Jum'at, 17 Jun 2016

Bahaya Sekularisme di Tubuh Umat Islam

Oleh: Hj. Irena Handono

Sahabat VOA-Islam...

Paham sekular, untuk yang belum matang akidahnya, akan terasa manis pada mulanya. Penampakannya menarik. Seolah itu benar, padahal dampaknya lebih dahsyat dari racun yang paling mematikan sekalipun.

Karena, sekularisme diaplikasikan untuk memisahkan urusan dunia dan urusan akhirat. Sekularisme memisahkan keduanya dan ditangani oleh ahlinya masing-masing. Antara kehidupan yang profan dan peribadatan yang transedental, antara negara dan agama.

Turki di bawah kepemimpinan Mustafa Kemal Attaturk pernah mencoba mengaplikasikannya. Dan hasilnya, Turki hancur berkeping-keping. Itu sebabnya, kaum orientalis mengatakan, Barat maju karena menanggalkan agamanya. Namun sejarah Islam membuktikan, apabila ummat Islam meninggalkan Al-Quran dan Hadits, mereka justru hancur dan terpinggirkan.

Salah satu akibat sekularisme adalah inkonsistensi perilaku. Orang Islam yang sekular, meski rajin shalat, dia masih mungkin berbuat manipulasi atau korupsi. Sebab, ia pikir, tidak ada hubungannya antara shalat dan pekerjaannya. Yang satu tidak mempengaruhi yang lain,
katanya.

Contoh lainnya, orang yang puasa. Pada bulan Ramadhan, setelah berbuka puasa, ia masih sempat ikut shalat tarawih berjamaah. Tapi, seusai tarawih, ia berpamitan ke istrinya untuk keluar sebentar. Ternyata, pergi ke tempat maksiat.

Itulah kenyataan yang acapkali terjadi di lapangan. Banyak sekali orang yang melaksanakan shalat. Namun maksiat jalan terus. Banyak orang yang berpuasa tetapi larangan Allah tetap dilanggarnya.

Memprihatinkan, memang. Tapi itulah yang terjadi di tanah air kita. Terutama pada orang-orang yang berpikiran sekularis. Sebab, Indonesia nyatanya sudah dilanda gelombang sekularisme.

Maka selama ummat Islam di Indonesia masih terkungkung oleh paham-paham sekular, masih terbius oleh hembusan sekularisme, niscaya bisa diprediksikan, keterpurukan masyarakat kita tidak akan pernah terentaskan. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version