Nama saya Julia dari Rusia. Saya masuk Islam tahun 2015. Sejak menjadi muslimah, hidup saya berubah menjadi jauh lebih baik. Saya percaya akan adanya Allah dan itu memberi saya kekuatan. Ketika saya meminta sesuatu pada Allah, dengan mudah Allah memberikannya. Itu membuat saya benar-benar bersyukur menjadi seorang muslimah. Saya yakin, semua orang yang masuk Islam pasti merasakan hal ini.
Salah satu alasan saya masuk Islam adalah karena di dalam Islam perempan itu sangat mulia dan istimewa, ibarat permata. Dalam pernikahan, saya melihat sempurnanya kedudukan perempuan Islam. Bagaimana tidak? Allah Yang Mahasempurna mengatur ini semua, dengan aturan yang juga sangat sempurna.
Perempuan dalam Islam itu ibarat permata, sangat berharga dan istimewa. Di dalam keluarga, perempuan sangat dilindungi dalam banyak hal. Sebelum menikah misalnya, laki-laki harus melakukan banyak hal untuk para perempuan yang berada dalam tanggung jawabnya. Mulai membelikan baju hingga memberinya cinta dan kasih sayang sepenuh hati. Setelah menikah, ia akan mendapatkan hal-hal tersebut dari suaminya.
Bila sesuatu terjadi pada pernikahannya, misalnya saja perceraian, Islam juga memberikan perlindungan bagi perempuan.
...Salah satu alasan saya masuk Islam adalah karena di dalam Islam perempan itu sangat mulia dan istimewa, ibarat permata. Dalam pernikahan, saya melihat sempurnanya kedudukan perempuan Islam...
Menjadi laki-laki tidak semudah menjadi perempuan karena laki-laki di dalam Islam begitu besar beban dan tanggung jawabnya. Menurut saya lebih mudah menjadi istri daripada menjadi suami. Itu karena dengan menjadi istri, perempuan ‘cukup’ dengan menjadi orang kepercayaan suami, patuh padanya dan tentu saja menjadi seseorang yang sangat dicintainya. Menjadi perempuan itu ‘cukup’ dengan menjadi istri yang baik bagi suami dan ibu yang baik bagi anak-anaknya.
Laki-laki harus memperlakukan perempuan dengan sangat baik. Hal ini telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Saat itu Aisyah istri beliau ingin naik unta. Dan apa yang dilakukan Rasulullah? Beliau berjongkok sehingga tubuhnya bisa dijadikan pijakan bagi Aisyah untuk naik ke unta. Beliau tidak merasa malu ataupun gengsi melakukan hal tersebut.
Masih banyak lagi kisah keteladanan Rasul SAW tentang bagaimana beliau memperlakukan istri-istrinya. Hal ini bisa menjadi teladan bagi para laki-laki masa kini agar memunyai akhlak seperti akhlaknya Rasul. Wallahu alam. (riafariana/voa-islam.com)
Sumber: Youtube