Khasiat ASI tak perlu diragukan lagi terutama bagi para bayi. Karena memang para bayi mungil inilah yang menjadi konsumen utama penikmat produk ASI. Banyak penelitian dilakukan untuk mengetahui manfaat ASI bagi perkembangan bayi. Jarang sekali ada penelitian dilakukan yang menyebutkan manfaat pemberian ASI bagi para Busui (Ibu menyusui).
Beberapa pakar kesehatan dari Universitas Harvard, Cambridge, dan North Carolina di Capell Hill telah melakukan riset khusus dalam bidang ini. Mereka memberi perhatian khusus terhadap perempuan dan manfaat pemberian ASI bagi kesehatan para Busui sebagaimana dimuat di situs sciencedaily.
Pemberian ASI selain bermanfaat bagi bayi ternyata juga bisa menyelamatkan nyawa ibu. Saat menyusui, kesehatan Busui (Ibu menyusui) cenderung lebih stabil dan bisa mencegah berbagai macam penyakit yang rentan menghampiri. Di Amerika sendiri, lebih dari 4,3 milyar US dollar dana kesehatan bisa dihemat karena kesehatan ibu dan bayi yang terus mengalami peningkatan. Penelitian tentang ini telah dimuat di jurnal online Maternal and Child Nutrition.
“Pemberian ASI jauh lebih bermanfaat dalam mencegah berbagai penyakit serius dan mampu mengurangi jumlah dana yang sudah dialokasikan untuk pengobatan penyakit-penyakit tersebut,” ujar Dr. Melissa Bartick, asisten profesor di bidang pengobatan di Harvard Medical School and the Cambridge Health Alliance.
...Penyakit serius yang disebut dalam penelitian ini yang bisa dicegah dengan pemberian ASI adalah kanker payudara, kanker ovarium pra menopouse, diabetes, hipertensi dan serangan jantung...
“Penelitian ini seharusnya dijadikan dasar oleh semua rumah sakit untuk mengembangkan program yang ditujukan untuk menolong para ibu yang baru melahirkan agar bisa menyusui anaknya dengan baik,” lanjutnya.
Penyakit serius yang disebut dalam penelitian ini yang bisa dicegah dengan pemberian ASI adalah kanker payudara, kanker ovarium pra menopouse, diabetes, hipertensi dan serangan jantung.
“Sayangnya, tidak banyak perempuan tahu bahwa pemberian ASI itu sangat bermanfaat bagi keseharan dirinya sendiri,” jelas Dr. Eleanor Bimla Schwartz, profesor di bidang pengobatan di UC Davis Health System.
Dr. Alison Stuebe dari Universitas North Carolina bahkan menyebutkan tentang manfaat cuti melahirkan untuk memberi waktu kebersamaan bagi ibu dan bayinya. Lebih jauh lagi, ia menyinggung tentang cuti melahirkan tapi si ibu masih tetap mendapat gaji sehingga bisa lebih fokus dalam menyusui bayinya.
Kebijakan ini akan memberi efek yang sangat bagus bagi kondisi psikologis Busui. Menyusui pun menjadi aktivitas yang menyenangkan dan ASI bisa keluar dengan maksimal. Maka sungguh sempurnalah ajaran Islam yang tidak mewajibkan perempuan untuk bekerja.
Suamilah yang wajib memenuhi segala kebutuhannya. Bila suami tak mampu maka negara harus mengambil alih. Perempuan cukup fokus menyusui dan mendidik buah hati tercinta agar menjadi generasi yang berkualitas. Wallahu alam. (riafariana/voa-islam.com)
Ilustrasi: Google