View Full Version
Rabu, 09 Nov 2016

Perhatikan 3 Waktu Ini dalam Menasehati si Buah Hati

Menasehati buah hati itu gampang-gampang susah, susah-susah gampang. Ada kalanya mereka mau mendengarkan nasehat orang tuanya. Tapi sering juga mereka seolah acuh dan menganggap angin lalu segala petuah. Bunda, jangan pernah menyerah dalam menasehati, membimbing dan mendidik anak-anak kita. Carilah segala cara agar nasehat demi kebaikan itu mau didengarkannya.

Bunda salihah, ternyata dibutuhkan waktu-waktu tertentu agar anak menyerap apa yang dinasehatkan oleh orang tuanya. Tujuan nasehat ini adalah untuk membangun pola pikir anak, mengarahkan perilaku anak, dan menumbuhkan akhlak yang baik pada diri anak. Mengutip dari buku Prophetic Parenting, Cara Nabi Mendidik Anak, Rasulullah memunyai 3 waktu andalan dalam menasehati anak-anak.

  1. Dalam Perjalanan. Tidak harus perjalanan jauh, berjalan-jalan di sekitar rumah dengan makna sebenarnya yaitu berjalan kaki pun, nasehat dan arahan bisa diberikan. Dalam kondisi ini jiwa seorang anak terasa fresh atau segar dan bahagia sehingga petuah orang tua akan meresap dalam hatinya. Bisa juga sambil membonceng anak jalan-jalan pakai motor atau angkot, inilah saat mengajak anak-anak ngobrol.
  2. Waktu makan. Di banyak keluarga, waktu makan adalah saat istimewa untuk berkumpul bersama keluarga. Begitu juga dengan anak-anak. Mereka sangat senang jika makan bersama dengan orang tua dan saudara-saudaranya. Dalam kondisi hati yang senang inilah, nasehat dan arahan bisa diberikan kepada mereka. Di waktu makan ini pula sejumlah adab bisa diajarkan. Misalnya saja cara makan yang baik dan sesuai sunnah Rasulullah SAW.
  3. Waktu anak sakit. Kondisi sakit adalah saat melunaknya hati dan perilaku seseorang. Begitu juga dengan jiwa buah hati kita. Dia yang sehari-harinya susah dinasehati, pada saat sakit inilah diharapkan nasehat yang baik dan lembut dapat merasuk ke kalbunya. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah SAW ketika menjenguk seorang anak Yahudi dan mengajaknya masuk Islam, sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari.

Satu hal yang pasti dan harus ada adalah doa. Untaian doa orang tua khususnya ibunda pada buah hatinya adalah bekal yang akan selalu dibutuhkan anak-anak. Bekal inilah yang akan mereka bawa untuk menjemput masa depan yang berkah. Tanpa doa, perjalanan hidup seorang anak akan selalu menemukan aral rintang yang membuat hidupnya susah. Semoga dengan mencontoh Sang Teladan SAW di ketiga waktu efektif ini, anak-anak menjadi pribadi yang mudah menerima nasehat. Insya Allah. (riafariana/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version