Akidah adalah dasar dalam membentuk kepribadian seorang anak. Akidah yang baik akan memunculkan kepribadian dan akhlak yang baik pada diri sang anak, begitu sebaliknya. Bila akidahnya buruk, maka jangan berharap anak memunyai akhlak dan kepribadian yang baik.
Orangtua sangat berperan penting dalam pembentukan akidah anak-anaknya. Mengutip dari buku Prophetic Parenting karya Dr. Muhammad Nur Abdul Hafidz Suwaid, ada 5 dasar penting yang harus diperhatikan oleh setiap orang tua agar kokoh dasar akidah bagi si anak.
Kelima dasar penting itu adalah:
- Mentalqin anak untuk mengucapkan kalimat Tauhid. Sedari awal inderanya berfungsi, seyogyanya yang didengar anak adalah kalimat tauhid. Setelah mendengar, ucapan pertama kali yang sebaiknya keluar dari lisan anak adalah juga kalimat tauhid. Biarkan anak terbiasa dengannya. Semakin bertambah usia, ia akan semakin memahami kata-kata yang akhirnya menjadi kebaikan baginya tersebut.
- Menanamkan cinta kepada Allah SWT. Cinta ini harus awal mula dikenalkan pada anak. Cinta, sayang, rindu dan ketergantungan yang sungguh menjadi dasar agar anak tahu kepada siapa cinta pertama itu harus dilabuhkan.
- Menanamkan cinta kepada Nabi SAW, keluarga beliau dan sahabat beliau. Ini adalah cinta yang menyertai kecintaan pada Tuhannya. Mencintai Nabi berarti meneladani seluruh perilakunya terutama pada hal yang utama. Keluarga dan sahabat Nabi juga harus mendapat cinta yang sama. Tanamkan pada anak untuk tak rela bila sampai ada pihak yang menjelekkan keluarga atau pun sahabat Nabi. Dasar ini akan membekali anak agar tidak terpengaruh paham yang membenci sahabat Nabi.
- Mengajarkan Al Quran kepada anak. Selain menghapalnya, Al Quran adalah juga untuk diamalkan. Jadikan anak dekat dan butuh pada Al Quran. Hiasai akhlak dan perangainya dengan ajaran Al Quran.
- Pendidikan untuk tetap teguh dan rela berkorban demi akidah. Poin ini membutuhkan contoh dari kedua orang tua secara langsung. Dari hal sederhana, misal TV dimatikan saat adzan berkumandang yang kemudian dilanjut dengan salat berjamaah di masjid. Meskipun anak menangis tak rela TV dimatikan, tunjukkan keteguhan orang tua dalam mendidiknya. Begitu juga dengan semangat rela berkorban demi akidah. Ini adalah sikap yang harus ditanamkan sejak dini.
Semoga kelima poin di atas bisa menjadi panduan bagi para orang tua dalam menanamkan akidah pada anak. Jangan lupa satu hal yang penting, panduan di atas tak akan ada gunanya bila orang tua tidak mencontohkannya dalam perilaku sehari-hari. Wallahu alam. (riafariana/voa-islam.com)
Ilustrasi: Google