Oleh:
Nur Faktul
ASSALAMUALAIKUM sobat muslimah. Apa kabar bulan Februari? Sepertinya aroma bunga-bunga warna pinki dan juga coklat bahkan sampai ups maaf kon**m pun semakin terasa ramai.
Mulai dari pusat perbelanjaan, swalayan, bahkan warung tetanggapun tidak luput dari barang-barang itu. Masih sama seperti tahun-tahun kemarin Valentine Day masih saja banyak diminati oleh berbagai kalangan.
Mulai dari yang masih di bangku sekolah maupun yang sudah berstatus pekerja bahkan ibu-ibu dan bapak-bapak pun masih juga ada yang kepincut dengan perayaan Valentine’s Day ini.
Apalagi mereka yang belum memiliki pemahaman Islam, tingkat kemaksiatannya bisa sampai akut dalam perayaan Valentine’s Day ini dan itu mereka katakan sebagai bukti kasih sayang kepada pacar.
Tetapi bagi mereka yang pemahaman Islamnya masih setengah-setengah biasanya tidak separah itu aktivitasnya. Misalnya saja dengan sekedar memberikan ucapan Happy Valentine’s Day disertai coklat dan bunga.
Tentu saja tidak ketinggalan pula jurus gombalan maut yang membuat lawan jenis termehek-mehek. Mereka berdalih hal itu tidak apa-apa yang penting saling menjaga tidak melakukan zina. Ck ck ck mereka mengira dosa itu hanya kalau melakukan zina.
Padahal Allah sudah jelas melarang di QS Al-Isra’ ayat 32 “Dan janganlah kalian mendekati zina”. Pacaran itu termasuk perbuatan yang mendekati zina. Berarti sama saja pacaran dan berzina sama-sama perbuatan yang dilarang Allah SWT.
Ditambah lagi sejarah kemunculan Valentine’s Day dengan berbagai versi yang tidak jelas kebenarannya. Yang terpenting harus kita pahami bahwa Valentine’s Day ini bukan budaya dari Islam dan juga sangat menyimpang dengan ajaran Islam. Tentu saja pasti Islam mengharamkan perayaan ini.
Sebenarnya kalau kita benar-benar beriman, halal haramnya sesuatu ataupun perbuatan sudah jelas dalam Islam. Tetapi masih banyak juga masyarakat yang tetap ngeyel bersikeras bahwa perayaan Valentine’s Day boleh dilakukan.
Selain Valentine’s Day ini identik dengan maraknya berbagai kemaksiatan, ternyata perayaan Valentine’s Day adalah budaya non muslim. Jadi tidak selayaknya kita yang nota bene muslim ikut merayakan Valentine’s Day.
Rasulullah juga telah mengingatkan kita dalam hadistnya “Barang siapa mengikuti suatu golongan maka ia termasuk golongan mereka”. Hiii serem... Jadi mendingan kita mengikuti budayanya Rasulullah dan sahabat-sahabat beliau saja.
Tidak usah neko-neko walaupun sekadar memberikan ucapan selamat kepada orangtua atau sahabat tetap saja berati kita ikut merayakannya. Menunjukkan kasih sayang itu tidak perlu hari khusus.
Tiap hari seharusnya kita menunjukkan kasih sayang tersebut plus bonus pahala pula. Menunjukkan kasih sayang kepada Orang tua, saudara, sahabat, dan sebagainya. Eits tapi jangan ke pacar lho ! Sobat muslimah, cukup Rasulullah dan sahabat-sahabat beliau saja yang menjadi panutan.
Jangan sampai kita menjadi pengekor budaya non muslim ataupun asing yang jelas-jelas akan menghancurkan kehidupan kita dan kehancuran inilah yang mereka inginkan dari kaum muslimin.
So, #yukngaji biar kita memahami Islam menyeluruh itu seperti apa dan bagaimana kita harus bersikap saat ada budaya asing seperti Valentine’s day. Sekali lagi ditegaskan bahwa perayaan Valentine’s day itu budaya kuno. Kalau sobat mau mengikuti budaya modern ya berarti “ngaji” Islam saja dijamin eksis dunia dan akhirat. *