View Full Version
Ahad, 06 Aug 2017

Aku Mencintainya Dengan Cinta-Nya

Oleh: Dwi Rizka Maulia

Ketika seseorang telah beriman, maka Allah tidak akan hanya membiarkan keimanannya begitu saja, Allah akan menguji seberapa kuatkah iman itu kepada-Nya. Ujian percintaan adalah ujian yang sangat menentukan, yaitu menentukan seberapa kuat kah cinta kepada-Nya jika di hadapkan dengan cinta selain kepada-Nya. 

Cinta yang salah akan menjadikan sebuah ke dzholiman terlihat indah. Mungkin jika seseorang mencintai makhluk-Nya begitu dalam hingga selalu disebut namanya dalam waktunya. Maka Kegelisahanlah yang akan datang pada setiap harinya jika tak terpenuhi hasrat cinta kepada makhluk-Nya. sadarilah cinta yang salah akan menyita perhatian, waktu, dan tenaga menjadi sia-sia.  Cinta yang salah akan melalaikan dalam mengingat-Nya. Rela memberikan seluruh pengorbanan demi cinta yang salah, tetapi tidak untuk-Nya. Padahal Allah lah yang sejatinya memberikan cinta-Nya kepadamu, bahkan meskipun kita sering membuat-Nya kecewa.

Kadang hati terlalu enggan untuk sekedar berkata jujur untuk mengakui segala kesalahan. Semua hanya berdalih bahwa semua ini adalah fitrah, ini adalah bagian dari kehidupan yang harus dijalani.  Bagian dari takdir bahwa Allah menganugerahi perasaan cinta, seharusnya kita menjaga cinta itu dengan Cinta-Nya.

Kadang setan menggoda dengan mengatakan bahwa kau mampu membagi cinta dengan sebaik-baiknya,  Mencintai-Nya sekaligus mencintai seseorang yang ada dihati.  Namun ketahuilah semua itu hanya tipu daya, karena hanya ada satu tempat di hati, yaitu diisi dengan cinta kepada-Nya atau cinta kepada makhluk-Nya. Namun Cinta yang salah hanya tertuju pada makhluk-Nya. Cinta itu akan memberatkan seseorang menjalani apa yang Allah perintahkan, tetapi begitu ringan memenuhi keinginan seseorang yang di cintainya itu.

Cinta yang salah itu akan menuntunmu untuk selalu berpikir “besok aku pasti akan berubah. Biarkan saat ini aku menikmati apa yang sedang ku jalani.” maka ketahuilah, tak ada yang dapat memastikan jodohmu yang akan datang lebih dulu, atau kematianmu.

Saat-saat seperti ini lah seseorang harus memaknai cinta, jangan sampai perasaan cinta membelokkan kejalan yang tidak seharusnya. Cinta kepada manusia kadang sulit untuk dimengerti. Ada yang menganggap sebagai sesuatu yang positif karena memang diharapkan kedatangannya, adapula yang negative karena tak di inginkan hadirnya. Terlepas dari bagaimana kita menghadapi cinta.

Cinta sejati adalah cinta yang tidak akan menjerumuskan seseorang kedalam neraka-Nya, cinta sejati bukan untuk dinikmati, tetapi di ibadahi. Cinta sejati adalah cinta yang menjadikan diri menjadi lebih baik, karena cinta sejati hanyalah satu, yaitu cinta kepada-Nya. Karena nafsu, tidak akan pernah menuntun kita berpikir tentang kebaikan kita. Dan ketika nafsu sudah menguasai kita, semuanya seakan menjadi bisu, tuli dan buta dengan semua peringatan-Nya.

Menjadi budak nafsu, nekad melawan bara api yang belum tampak terlihat, tapi jika bara api itu terlihat, yakinlah tidak akan ada yang berani melawannya. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version