View Full Version
Jum'at, 29 Dec 2017

Hijab Antara Fashion dan Kewajiban

Oleh: Tri Yuga (Anggota Kelompok Belajar Nulis)

Perbedaan paling mendasar dari muslimah dan wanita lainnya adalah standar hidupnya. Muslimah memiliki standar yang pasti dalam hidupnya, yaitu syari'at Allah Ta'ala. Oleh karena itu seharusnya kehidupan muslimah bisa menjadi lebih teratur dan mudah. Karena tidak berpatokan pada trend dunia yang bergonta-ganti dan sudah pasti mengorbankan banyak hal.

Salah satunya saja dalam dunia fashion. Jika seseorang selalu mengejar trend fashion yang ada, maka dia akan berjuang untuk mengejarnya, padahal suatu saat nanti akan terganti trend yang lain. Maka bisa dibayangkan, bagaimana betapa sia-sianya sebuah perjuangan jika hanya digunakan untuk mengejar kebanggaan yang sifatnya hanya sementara.

Sedangkan standart yang Allah beri itu, sifatnya everlasting, tidak berpatokan pada nafsu manusia yang selalu berubah-ubah setiap harinya. Dan sudah pasti, Allah memberi standart yang terbaik. Karena hanya Allah lah yang paling mengerti apa yang dibutuhkan oleh setiap hambanya.

Seperti contohnya saja dalam berhijab. Sangat banyak contoh-contoh diluar sana, tapi Allah memberi tutorialnya dalam Surah An-Nur ayat 31, "Hendaklah mereka menahan pandangannya dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya." Jika sudah begitu, apakah masih mau ikut standart dan tutorial dari manusia?

Alhamdulillah, saat ini dinamika perkembangan hijab syari di Indonesia sudah mulai banyak. Karena para muslimah sudah memahami kewajiban menutup aurat. Namun, banyak juga yang belum mengaplikasikan ketentuan-ketentuan hijab syari. Agar lebih mantap dan konsisten berhijab syari, kami ingatkan kembali seperti apa ketentuan berhijab syari di dalam kehidupan umum.

Yang pertama, gunakan mihnah atau pakaian rumah. Penjelasan tentang batasan aurat wanita telah dijelaskan dalam sebuah hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud yang bersumber dari Aisyah r.a. Disebutkan bahwa Asma' binti Abu Bakar r.a pernah masuk ke ruangan Nabi saw. dengan menggunakan pakaian tipis, sehingga Rasulullah pun berpaling seraya bersabda kepadanya "wahai Asma, sesungguhnya seorang wanita itu telah baligh tidak pantas untuk dilihat kecuali ini dan itu". (Beliau mengatakan demikian sambil memberikan isyarat pada wajah dan kedua telapak tangannya).

Yang kedua, gunakan jilbab/gamis yang tidak menunjukkan lekuk tubuh "Para wanita yang berpakaian tetapi (pada hakikatnya) telanjang, lenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta, mereka tidak akan masuk surga dan tiada mencium semerbak harumnya." (HR. Abu Daud).

Yang ketiga, gunakan khimar/kerudung yang menutupi bagian dada. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, (QS. An-Nur ayat 31).

Yang keempat, gunakan kaos kaki. Karena aurat wanita yang boleh diperlihatkan hanya muka dan telapak tangan. Aurat wanita di depan lelaki muslim ajnabi (asing) adalah seluruh tubuh selain wajah dan telapak tangan (Syahr Mukhtashar Khalil, 176).

Sejatinya, style hijab seorang muslimah hanyalah sesuai syariat. Karena dengan begitu, keanggunan dan kehormatan wanita akan terjaga. Namun dengan perkembangan zaman, millenial menjadikan kreatifitas dalam berhijab terlihat absurd. Terlalu banyak ide mix and match atasan bawahan, outer, hijab, tas, kalung ala-ala hijabers masa kini -entah itu selebgram atau artis- membuat esensi dari hijab syari menjadi kehilangan makna utuhnya. Hal ini menimbulkan tujuan berhijab berbelok dari menuju taat menjadi hanya mengejar fashion semata. Apa-apa yang melanggar syariat memang pasti akan menggiring untuk tidak taat kepada Allah.

Berhijab bukan hanya sekedar fashion, tetapi juga ada ketentuannya. Pakaian wanita yang disyariatkan adalah baju yang tidak berpotongan dipadukan dengan kerudung. Simple. Kerudungnya juga disyariatkan yang sederhana, dengan begitu insyaAllah kita akan lebih ikhlas dan lebih anggun. Tidak akan pernah terlihat mati gaya karena mengejar trend fashion dunia. Karena pakaian yang dipakai merupakan busana yang disyariatkan kitabullah yang eksis sepanjang masa.

Hijab syari bukan hanya dipakai untuk mengaji, tapi itu adalah pakaian muslimah sehari-hari. Anggapan bahwa pakaian syari hanya dipakai mengaji sudah mengakar dalam benak kaum muslimah masa kini. Hal itu dikarenakan pakaian muslimah saat ini sudah tidak syari, dan aktifitas yang terlihat syari hanya mengaji. Padahal kenyataanya tidak begitu, ketika muslimah beraktivitas diluar rumah, baik itu kegiatan sosial, olahraga, bahkan berenang sekalipun juga tetap harus berhijab syari.

Mengikuti trend fashion berhikab syari hanya semata untuk mendapat pujian manusia tidaklah berarti apa-apa disisi Allah. Sistem hidup yang tidak islami, juga berpengaruh dalam hal ini. Gaya hidup hedonis di kalangan millenial, selebriti, dan publik figur menjadikan aturan islam tentang aurat temarjinalkan. Ini semua dikarenakan tidak diterapkannya islam secara sempurna dalam kehidupan.

Sudah saatnya mengganti fashion muslimah dengan hijab syari, syari disini tidak hanya dalam berpakaian, tetapi dalam keseluruhan penampilan. Kesederhanaan dan sifat malu seorang muslimah justru membuat iri para bidadari surga. Mengapa demikian? Karena itu termasuk ibadah. Kita melakukan apa yang Allah perintah.

"Wahai Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari bermata jeli?" Beliau menjawab "wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang tampak daripada apa yang tidak tampak." Saya bertanya, "Karena apa wanita dunia lebih utama daripada mereka?" Beliau menjawab, "Karena salat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah." (HR. At-Thabrani).

Sudah tahukah kita betapa indahnya surga? Penghuninya saja iri denganmu wahai muslimah, berarti betapa mulianya dirimu yang selalu menjaga niat untuk beribadah kepada Allah Ta'ala. Yuk mantapkan niat lagi untuk istiqamah berhijab syari. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version